Sukses

FPI Minta Gubernur dan Kapolda Kalteng Mundur

Laskar FPI di Makassar, Sulsel, menuntut Gubernur dan Kapolda Kalimantan Tengah mundur dari jabatannya. Aksi itu dilakukan di gedung DPRD Sulsel.

Liputan6.com, Makassar: Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Makassar, Sulawesi Selatan, menuntut Gubernur dan Kapolda Kalimantan Tengah mundur dari jabatannya, Jumat (17/2). Aksi terkait penolakan ormas tersebut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, itu dilakukan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.

Mereka menyesalkan insiden di Palangkaraya, karena bisa memicu konflik horizontal. Mereka juga menyesalkan sikap para petinggi di Kalimantan Tengah, yang dianggap sengaja membiarkan warga bertindak anarkis.

“Gubernur dan Kapolda Kalimantan Tengah harus bertanggung jawab atas penghadangan delegasi FPI di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya,” kata seorang anggota Laskar FPI.

Usai menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD di kota itu, ratusan Laskar FPI itu melanjutkan aksinya di sekitar jembatan layang di Makassar.

“Gubernur dan Kapolda Kalimantan Tengah harus bertanggung jawab atas penghadangan delegasi FPI di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya,” kata seorang anggota Laskar FPI.

Di Bandung, Jawa Barat, puluhan aktivis sejumlah ormas Islam berunjuk rasa di depan Komplek Gedung Sate. Dalam orasinya, mereka menolak wacana pembubaran FPI.

“Wacana pembubaran FPI adalah opini sesat dan merupakan pembunuhan karakter terhadap FPI, yang bertujuan mendeskriditkan dan menyudutkan umat Islam di Indonesia,” kata seorang aktivis dalam orasinya.

Pengunjuk rasa juga mendesak Kapolri, agar segera mengusut tuntas insiden di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya. Mereka juga menuntut penangkapan para pelaku perusakan bandara, serta lokasi kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar pengurus FPI di Palangkaraya.(SHA)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.