Sukses

Faksi OPM Dituduh Dalangi Teror Papua

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu mengatakan bahwa aksi teror penembakan di areal Freeport selama ini diduga kuat dilakukan oleh sempalan OPM.

Liputan6.com, Timika: Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu mengatakan bahwa aksi teror penembakan di areal Freeport selama ini diduga kuat dilakukan oleh sempalan OPM. Menurut Pangdam, Kamis (16/2), hingga kini para pengikut Kelly Kwalik yang tewas 16 Desember 2009 silam masih ada. Merekalah yang mendalangi aksi-aksi teror tersebut.

"Pasti ada hubungannya. Sempalan-sempalannya kan pasti ada," kata Erfi Triassunu. Erfi menambahkan berbagai aksi teror penembakan yang dilakukan oleh kelompok pengikut Kelly Kwalik tersebut diduga dilatari oleh perasaan dendam lantaran mereka tidak diperhatikan.

"Intinya soal kesejahteraan dan keadilan," tutur Erfi. Berkaitan dengan kondisi tersebut, jajaran Kodam XVII Cenderawasih akan memberikan dukungan maksimal dalam hal pengamanan PT Freeport sebagai salah satu Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Kapolda Papua Irjen PolBigman Lumban Tobing secara resmi telah meminta bantuan dan dukungan pengamanan dari jajaran Kodam XVII Cenderawasih.

Menurut Mayjen Erfi, Kodam XVII Cenderawasih juga terlibat membantu kegiatan pengamanan di wilayah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya yang juga sering dilanda teror penembakan oleh gerombolan bersenjata.

"Kita tetap melakukan pengamanan bersama-sama dengan Polri dengan koordinasi yang ketat. Saya berharap para prajurit yang nantinya bertugas di areal Freeport bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan Freeport dan Polri dengan membuat pedoman pelaksanaan pengamanan atau semacam SOP," harap Mayjen Erfi Triassunu yang akan dipromosikan menjadi staf khusus KSAD dalam waktu dekat.

Sejak Juli 2009 hingga Februari 2012, tercatat sudah 15 orang meninggal dan 54 orang lainnya terluka akibat aksi penembakan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. (ANT/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini