Sukses

Tatung Datangi Vihara Tertua di Singkawang

Mendekati hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh, para tatung mulai berdatangan ke vihara tertua di Kota Singkawang, Kalbar. Kegiatan itu merupakan bagian dari proses ritual para tatung sebelum beraksi pada Cap Go Meh nanti.

Liputan6.com, Singkawang: Mendekati hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh, para tatung mulai berdatangan ke Vihara Tridharma Bumi Raya, vihara tertua di Jalan Sejahtera, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (4/2). Kegiatan itu merupakan bagian dari proses ritual para tatung sebelum beraksi pada Cap Go Meh nanti.

Para tatung datang bersama rombongannya, baik ditandu atau berjalan kaki. Setibanya di tempat itu, ia langsung menyalahkan dupa dan melakukan penghormatan kepada para Dewa. Setelah itu, ritual dilakukan di luar vihara seraya diiringi tetabuhan etnik Cina.

Tidak sedikit warga yang melintasi pertigaan antara Jalan Sejahtera, Jalan Budi Utomo, dan Jalan Setia Budi, berhenti dan menyaksikan kehadirannya. Bahkan, warga juga sesekali mengabadikan momen itu dengan kamera pocket atau ponsel.

Usai melakukan penghormatan dan penyembahan kepada para Dewa di tempat ibadah warga keturunan itu, rombongan tatung itu pun berkeliling kota. Tak lama berselang, tatung lain datang dan melakukan kegiatan serupa. Maka, vihara yang juga menjadi objek wisata di Kota Singkawang itu semakin dipadati warga.

"Saya sih sudah bosan, karena dari kecil sudah menyaksikan aksi mereka," ujar Rasmi, pedagang makanan di Jalan Setia Budi. "Besok pasti akan lebih banyak lagi tatung yang berdatangan ke vihara itu. Karena, tempat itu merupakan vihara tertua."

Atraksi tatung yang memperlihatkan aksi-aksi mendebarkan ala pemain-pemain debus di Banten secara massal adalah daya pikat Cap Go Meh di Kota Singkawang. Karena itu, aksi-aksi mereka selalu menjadi pusat perhatian warga dan wisatawan. Bahkan, media lokal dan nasional.

Rencananya, puncak Perayaan Cap Go Meh kali ini akan menghadirkan 765 tatung, atau bertambah 15 tatung dibandingkan tahun lalu. Mereka akan berkarnaval dan beraksi ala pemain kesenian debus di Banten, mulai dari Stadion Kridasana, Jalan GS Lelanang, Diponegoro, Niaga, Budi Utomo, Bawal, Setia Budi, Jalan Niaga, dan berakhir di depan altar atau patung naga.(SHA/AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.