Sukses

Obama Minta Presiden Suriah Mundur

Selain warga Suriah, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama juga mengecam kekerasan yang terjadi di bawah kekuasaan Presiden Bashar Al-Assar. Obama meminta Presiden al-Assad mundur.

Liputan6.com, Washington DC: Selain warga Suriah, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama juga mengecam kekerasan yang terjadi di bawah kekuasaan Presiden Bashar Al-Assar. Media alarabiya mewartakan, melihat hal itu, Obama meminta Presiden al-Assad mundur. Menurut Obama, kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 400 warga Suriah itu sangat tidak berprikemanusiaan.

"Kemarin pemerintah membunuh ratusan warga Suriah, termasuk perempuan dan anak-anak, di Homs melalui penembakan dan kekerasan tanpa pandang bulu. Itu sangat tidak manusiawi. Assad harus menghentikan kekerasan yang terus terjadi di Suriah. Ia mesti mundur dan memberi kesempatan bagi negara untuk melakukan transisi pemerintahan secara demokratis," ujar Obama, baru-baru ini.

Dalam pernyataannya, Obama juga menyatakan rasa duka citanya atas banyaknya korban jiwa di Suriah. Ia berjanji akan membantu membangun kembali pemerintahan Suriah setelah gejolak negara Timur Tengah tersebut reda.

"Saya berjanji untuk bekerja sama membangun Suriah menuju masa depan yang lebih cerah. Setiap pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya, dan setiap pemerintah yang melakukan kekerasan terhadap rakyatnya tidak layak untuk memerintah," tutur Obama.

Selain itu, ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak tegas terhadap pemerintah Suriah. Menurut presiden AS itu, PBB memiliki hak-hak advokat untuk melakukan itu sebagaimana yang tertulis dalam piagam PBB.

Sementara PBB tengah mengadakan pertemuan antaranggota Dewan Keamanan PBB terkait kasus Suriah. PBB berniat untuk mengecam kebijakan Suriah dalam meredam aksi protes warganya. Namun sayang, Cina dan Rusia menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi tersebut [baca: Veto Cina dan Rusia Disesalkan].(alarabiya/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.