Sukses

Gelombang Dingin Bunuh 175 Orang di Eropa

Puluhan korban akibat cuaca dingin yang ekstrem di Eropa kembali berjatuhan. Sedikitnya 175 orang korban meninggal telah tercatat hingga kini.

Liputan6.com, London: Cuaca dingin yang kian ekstrem di Eropa terus mendatangkan malapetaka ke seluruh benua, hingga menambahkan jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 175 orang. Padahal, sebelumnya, jumlah korban akibat gelombang dingin hanya 89 orang [baca: Udara Dingin Tewaskan Puluhan Orang].

Seperti diwartakan laman Xinhua, Sabtu (4/2), Kementerian Dalam Negeri Polandia melaporkan bahwa delapan orang yang meninggal akibat kedinginan atau mengalami hipotermia. Sementara, dua korban meninggal lainnya mengalami sesak napas akibat keracunan karbon monoksida dari alat pemanas arang yang mereka pakai.

Di Brussel, ibu kota Belgia, lalu lintas terlihat padat akibat salju lebat yang menutup sebagian jalan.

Pemerintah Rusia dan Ukraina kemudian mengambil tindakan ekstra sejak Jumat untuk melindungi para tunawisma. Mereka pun melakukan pemesanan fasilitas perawatan baru dan perawatan medis yang cukup, setelah puluhan orang mati membeku di jalanan.

Sebagian besar korban meninggal akibat kurangnya sarana perawatan memang terjadi di Ukraina dan Rusia, tapi fasilitas penunjang juga dilaporkan mengalami kerusakan di Bosnia, Serbia dan Belanda.

Situasi ini merupakan musim dingin terburuk di Eropa Timur dalam beberapa dasawarsa terakhir, hingga mengakibatkan pemadaman listrik, pipa air beku dan ditutupnya beberapa sekolah. Tak hanya itu, tempat pembibitan, serta bandar udara dan rute perjalanan menggunakan bus juga ikut tak beroperasi untuk sementara waktu hingga keadaan membaik.(TNT/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini