Sukses

Seribu Kampung Dongeng untuk Indonesia

Kebiasaan mendongeng bagi anak-anak mulai ditinggalkan seiring perubahan zaman yang serba modern. Padahal aktivitas mendongeng sangat positif bagi anak-anak. Di antaranya sebagai sarana membangun komunikasi efektif antara orang tua dengan anak.

Liputan6.com, Bekasi: Apakah Anda biasa mendongeng untuk anak-anak Anda sebelum tidur? Atau di waktu senggang ketika berkumpul santai bersama keluarga? Budaya verbal mendongeng ini sedikit demi sedikit telah ditinggalkan oleh keluarga-keluarga masa kini.

Seribu satu alasan mengapa kini kebiasaan mendongeng dalam keluarga mulai ditinggalkan. Di antaranya karena para orang tua sibuk bekerja sehingga ketika malam berkumpul bersama anak-anak, kondisinya sudah lelah dan mengantuk. Alasan lain, barangkali ketidakmampuan orang tua menyampaikan cerita secara verbal, atau juga mungkin karena sekarang begitu banyak permainan dan hiburan elektronik instan untuk anak-anak, seperti televisi dan games online.

Banyak aspek positif yang bisa diambil dari aktivitas mendongeng ini. Seperti adanya komunikasi langsung dua arah, menjalin keakraban, atau menyampaikan berbagai pesan tentang nilai-nilai kehidupan. Begitu pentingnya budaya mendongeng yang nyaris punah itu, hingga muncul gagasan membentuk gerakan seribu kampung dongeng untuk Indonesia. 

Seorang pegiat dongeng, Awam Prakoso membuka kampung dongeng itu di Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi. Awam memang piawai mendongeng dan menirukan macam-macam suara hewan sebagai pendukung tokoh dalam dongeng yang dibawakannya. Dalam mendongeng, Awam kerap menyampaikannya sambil bernyanyi, berpuisi, dan kadang pula sambil diiringi instrumen musik. Dongeng itu pun menjadi lebih hidup.

Antusias anak-anak terhadap dongeng ternyata besar sekali. Saat pembukaan seribu kampung dongeng, sekitar 600 anak hadir dan turut menampilkan kebolehan mereka. Di antaranya menunjukkan kehebatannya membaca puisi, bermain musik, dan bernyanyi.

Melihat manfaat dan antusiasme anak-anak, orang tua, dan pemerintah daerah maka rencananya program melestarikan budaya mendongeng ini akan dikembangkan di berbagai wilayah lain di Tahan Air. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini