Sukses

Taliban Tolak Perdamaian

Taliban secara terang-terangan menolak permintan Amerika Serikat melakukan gencatan senjata sebagai syarat perdamaian.

Liputan6.com, Kabul: Jaringan teroris Taliban secara terang-terangan menolak permintan Amerika Serikat melakukan gencatan senjata sebagai syarat perdamaian. Seperti dilansir ZeeNews, Rabu (1/2), penolakan Taliban dianggap sebagai usaha untuk merebut negaranya yang telah jatuh ke tangan negara Barat.
 
"Perjuangan kita akan terus dilakukan sampai pasukan asing meninggalkan Afghanistan,"  ugkap Qari Yousuf Ahmadi, juru bicara gerakan garis keras.
 
Upaya perdanmaian dengan Taliban sempat dilaukan. Bahkan, Taliban bersedia melakukan kompromi dengan pemerintah setempat. Taliban juga mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan membuka kantor politik di ibu kota Qatar, Doha, untuk mendukung pembicaraan damai dengan Amerika Serikat [baca: Taliban Siap Berdamai].
 
Tapi NATO mengatakan dalam sebuah laporan yang bocor ke media, bahwa Taliban yang didukung oleh Pakistan, ditetapkan untuk merebut kembali kontrol dari Afghanistan setelah pasukan pimpinan NATO menarik diri dari negara itu pada 2014. 
 
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mengatakan laporan yang disiapkan oleh militer AS, berencana untuk mencegah Taliban kembali berkuasa. Laporan ini dapat menghambat upaya Amerika Serikat dan pemerintah Afghanistan untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini