Sukses

Marak, Penjualan Telur Penyu di Sukabumi

Penjualan telur penyu di Pantai Pangumban, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali marak.

Liputan6.com, Sukabumi: Penjualan telur penyu di Pantai Pangumban, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali marak. "Telur penyu ini saya jual Rp 6 ribu per butir, baik yang mentah maupun matang," kata Hasan, penjual telur penyu di Jalan Ridho Galih, di Kota Sukabumi, Ahad (29/1).

Menurut Hasan, telur penyu tersebut berasal dari Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap. Telur itu didapat dari orang lain dan kemudian dijualnya lagi.

Selain Hasan, masih ada beberapa penjual telur penyu di Kota Sukabumi. Namun penjualannya tidak terbuka hanya menawarkan kepada orang-orang yang lewat saja. "Saya hanya menjual telur penyu saja baik yang matang atau mentah, karena dengan makan telur ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh," tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Pemberdayaan Sumberdaya dan Konservasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Tommy Subas mengatakan, diduga telur penyu yang dijual tersebut berasal dari beberapa titik pendaratan penyu untuk masa bertelur.

"Ada delapan titik pendaratan penyu yang tidak dijaga ketat, seperti di Citayeum, Cadeng, dan lain-lain. Diduga, telur tersebut berasal dari daerah sekitar, yang kemudian dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijual kembali," katanya.

Lebih lanjut, kata Tommy, pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas kepada siapa saja, baik petugas DKP maupun masyarakat yang mencuri atau mengambil telur penyu secara ilegal. Pantai Pangumbahan yang merupakan spot utama pendaratan penyu saat ini memang dijaga ketat, tetapi di luar itu ada delapan titik lagi pendaratan penyu.

"Maka dari itu, kami tidak akan segan-segan, bahkan mempidanakan siapa saja yang mencuri telur penyu. Karena penyu merupakan binatang langka yang dilindungi oleh negara dan juga diatur dalam Perda Kabupaten Sukabumi," ujarnya. "Tidak ada toleransi kepada siapapun yang memanfaatkan secara ilegal baik masih berbentuk telur maupun penyu."(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini