Sukses

Iran Tak Butuh Jual Minyak ke Eropa

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan total perdagangan luar negeri Iran adalah US$ 200 miliar dan hanya US$ 24 miliar berhubungan dengan Eropa.

Liputan6.com, Teheran: Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan Iran tak butuh menjual minyaknya ke negera-negera Eropa. Demikian sebuah semi kantor berita Mehr melaporkan, Jumat (27/1) waktu setempat.

Seperti dilansir laman Xinhua, baru-baru ini, Uni Eropa telah mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran dan  bank sentral pada 23 Januari lalu. Hal ini sebagai langkah mereka untuk meningkatkan tekanan atas program nuklir negara tersebut.

Anggota parlemen Iran, Soudani Nasser, mengatakan, sebagai langkah pencegahan, parlemen Iran akan merenungkan kembali rencana untuk mengurangi ekspor minyak ke negara anggota Uni Eropa. "Wakil parlemen menyetujui rencana, bagi negara Eropa yang telah memberlakukan sanksi terhadap Iran, tak akan mampu membeli satu tetes minyak pun dari Iran," kata Soudani, anggota Iran Majlis Komisi Energi .

"Ahmadinejad juga menolak sanksi pemerintah Barat pada bank sentral Iran sebagai upaya sia-sia," tulis kantor berita resmi IRNA. Ia menambahkan, sanksi pada bank sentral Iran tak akan berhasil dan pada kenyataannya inisiatif tersebut tak berguna.

Terkait efek sanksi terhadap Iran, Ahmadinejad mengungkapkan, total perdagangan luar negeri Iran adalah US$ 200 miliar dan hanya US$ 24 miliar dengan negara-negara Eropa. "Di masa lalu, sekitar 90 persen perdagangan Iran adalah dengan Eropa, namun saat ini adalah sekitar 10 persen," ucapnya.

Uni Eropa saat ini membeli hampir 20 persen dari ekspor minyak mentah Iran dengan negara-negara seperti Yunani dan Italia yang paling bergantung pada minyak Iran.

Teluk Persia dan negara-negara seperti Arab Saudi telah menawarkan untuk meningkatkan produksinya sendiri untuk mengkompensasi kekurangan yang disebabkan larangan minyak Iran.

Para pejabat Iran telah mengancam akan menutup Selat strategis Hormuz jika ekspor minyak mereka diberi sanksi. Republik Islam sangat bergantung pada ekspor minyak mentah dan dengan-produk untuk Wei revenue.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini