Sukses

Giliran Romney-Gingrich 'Serang' Obama

Usai saling menjatuhkan dalam debat beberapa waktu lalu, kini kedua calon presiden terdepan dari Partai Republik 'menyerang' Presiden Barack Obama.

Liputan6.com, Tampa: Usai saling menjatuhkan dalam debat beberapa waktu lalu, kini kedua calon presiden terdepan dari Partai Republik 'menyerang' Presiden Barack Obama. Mereka menyebut pidato 'State of the Union' Obama sebagai kebijakan yang gagal untuk kembali membangun AS yang mengalami krisis perekonomian.

Newt Gingrich, mantan pembicara DPR, secara pribadi juga menyerangnya dengan keluhan bahwa Obama hanya ingin meningkatkan kekuasaannya dalam pemerintah dan memberlakukan pajak yang lebih tinggi.

"Kami memiliki krisis bekerja di negara ini, dan malam ini Presiden Obama tidak mengusulkan perubahan apapun dalam kebijakan yang akan membawa kita untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang dramatis," kata Gingrich dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Zeenews.com, Kamis (26/1).

"Sebaliknya, presiden hanya menjelaskan keyakinannya bahwa pemerintahannya kini sudah dibangun besar dan harus dibayar dengan pajak yang lebih tinggi," tambah Gingrich.

Romney, yang dilaporkan memiliki kekayaan besar sebagai kapitalis ventura sebelum menjabat Gubernur Massachusetts, tampaknya tidak perlu menunggu Obama untuk menyampaikan pidatonya. Ia pun langsung menyerang Obama dengan memprediksikan apa yang akan dibicarakannya dalam pidato nanti.

"Pengangguran yang tinggi dan penyitaan catatan rumah," kata Romney. "Utang yang terlalu tinggi dan kesempatan yang terlalu sedikit ini adalah keadaan nyata dari negara kita. Tapi, Anda tidak akan mendengar pernyataan seperti ini di malam pidato Presiden Obama mendatang."

"Obama akan membuat argumen pembuka pidatonya yang berisi kampanyenya melawan 'Kongres yang bekerja nihil'," kata Romney. "Ini memalukan bagi seorang presiden yang menggunakan 'State of the Union' untuk memecah belah bangsa kita."

Romney, mantan Senator Gingrich dan Rick Santorum akan berkampanye di Florida, negara bagian yang menjadi bagian penting dalam pemilihan suara 31 Januari mendatang untuk menentukan calon presiden Partai Republik yang maju di pemilu November. Florida juga merupakan salah satu negara bagian yang paling parah terkena resesi, dengan tingkat pengangguran 10 persen. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini