Sukses

Iran: Embargo Minyak Perang Urat Saraf

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan, embargo atau larangan impor minyak mentah dari Iran oleh Uni Eropa itu sebagai perang urat saraf.

Liputan6.com, Teheran: Setelah embargo minyak dijatuhkan oleh Uni Eropa, Iran sempat bereaksi tajam mengenai hal tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga mengunggah sebuah pernyataan di situs televisi yang dikelola negara. Ia mengatakan embargo atau larangan impor minyak mentah dari Iran oleh Uni Eropa itu sebagai perang urat saraf.

Seperti dikutip NHK, Selasa (24/1), juru bicara itu juga bersikeras sanksi ekonomi ini tidak logis dan tak adil, tapi tidak akan menghentikan Iran untuk melaksanakan hak-haknya. Iran menunjukkan bahwa hal ini bisa memblokade Selat Hormuz, jalur perairan utama untuk kapal tanker minyak mentah dunia, jika sanksi ekonomi semakin diintensifkan.

Namun, pemerintah Teheran belum mengumumkan apa pun, termasuk rencana penutupan Selat Hormuz. Pemerintah juga tidak membuat respons apa pun yang menonjol terhadap penyebaran angkatan laut pihak Barat yang dipimpin oleh kapal induk Amerika Serikat di selat tersebut. Para pengamat mengatakan Iran tampaknya berhati-hati agar tak memicu konfrontasi militer dengan Barat.

Media konservatif setempat melaporkan bahwa beberapa anggota parlemen negara itu mengkritik negara-negara Barat yang bertujuan untuk memainkan permainan pikiran dengan Iran. Beberapa media lainnya juga melaporkan bahwa politisi lainnya bersikeras agar Iran menutup Selat Hormuz, jika ekspor minyak negara itu diblokir.

Sejauh ini, Iran masih bungkam dan belum memberikan tanggapan resmi untuk masalah penyebaran angkatan laut pihak Barat yang dipimpin oleh kapal induk AS melalui Selat Hormuz dan masuk ke teluk pada Ahad silam.(JAY/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini