Sukses

Belasan Desa di Pandeglang Terisolir

Untuk menjangkau daerah lain, warga harus menggunakan perahu dengan harga sewa antara Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu untuk sekali perjalanan.

Liputan6.com, Pandeglang: Banjir akibat luapan Sungai Ciliman dan Cilemer yang merendam ribuan rumah di Kabupaten Pandeglang, Banten, hingga Senin (16/1) belum juga surut. Ini membuat sejumlah desa masih terisolir.

Di Kecamatan Patia, banjir masih membuat lima dari sembilan desa terisolir. Kelima desa tersebut, yakni Desa Idaman, Surianeun, Cimoyan, Ciawi, dan Rahayu.

Sementara di Kecamatan Sukaresmi, banjir membuat warga di Desa Kubangkampil dan Cibungur juga terisolir. Warga korban banjir terpaksa bertahan di rumah mereka tanpa bisa melakukan aktivitas berarti.

Untuk menjangkau daerah lain, warga harus menggunakan perahu dengan harga sewa antara Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu untuk sekali perjalanan. Hingga saat ini akses jalan darat antarkecamatan Patia-Pagelaran serta jalan Sukaresmi-Panimbang masih terputus.

Warga Desa Suriaenun, Kecamatan Patia, harus melintasi jalan kampung dengan bantuan tali karena kuatnya arus air. Selain itu, sejumlah bangunan juga rusak terseret arus.

Meski banjir sudah terjadi dua hari, sebagian besar korban banjir belum juga mendapat bantuan dari pemerintah daerah setempat. Mereka berharap mendapat bantuan makanan dan air bersih. Secara keseluruhan banjir merendam 37 desa yang tersebar di sebelas kecamatan.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.