Sukses

Produk Siswa SMK Versus Demonstrasi Mahasiswa

Bila sejumlah siswa SMK di beberapa daerah mencipta berbagai produk teknologi, sebagian mahasiswa sibuk berunjuk rasa dan tawuran.

Liputan6.com, Jakarta: Satu per satu bermunculan karya anak bangsa berupa produk teknologi. Mulai dari barang elektronik kebutuhan sehari-hari sampai teknologi luar angkasa. Heboh mobil Kiat Esemka salah satunya. Kendaraan hasil kerja sama siswa SMK di Solo dengan Kiat Motor ini bagai pemantik memunculkan karya anak-anak SMK lain di sejumlah daerah.

Sebut saja truk Esemka yang diproduksi di Jawa Timur. Atau mobil tipe offroad yang dibuat di Bandung, Jawa Barat. Mobil buggy dengan nama ABCD (Anak Bandung Cinta Damai) dirancang anak-anak SMK Negeri 8 Bandung. Kendaraan ini sudah terakit empat unit dengan harga Rp 50 juta sampai Rp 70 juta.

SMK di Jawa boleh menghasilkan si roda empat. Sedangkan SMK di Batam sudah merakit komputer jinjing (laptop), komputer, dan inFocus. Bahkan hasil produksi mereka sudah masuk ke pasaran dan bisa bersaing dengan produk asing. Hanya saja kebanyakan orang tak sadar kalau merek laptop ini adalah produksi lokal.

Atau di sisi lain muncul pula kerinduan produk-produk lokal bisa diproduksi massal. Rida, seorang mahasiswi di Jakarta misalnya berharap mahasiswa lulusan teknik informatika atau sistem informasi bisa membuat produk lebih canggih, seperti telepon genggam atau televisi. "Kalau handphone Indonesia sudah buat ya cuma belum secanggih iPhone atau Blackberry."

Sementara Agung Binarko, seorang karyawan sangat mengapresiasi hasil karya anak bangsa. "Karena awalnya itu kayak India itu merakit, sekarang sudah mulai memproduksi."

Saat keberhasilan siswa SMK merakit kendaraan dan teknologi lain, sejumlah mahasiswa sibuk berunjuk rasa. Yang menarik perhatian publik peristiwa demonstrasi yang diakhiri aksi bakar diri seperti dilakoni mahasiswa Universitas Bung Karno Sondang Hutagalung. Tawuran pun mewarnai aktivitas mahasiswa di beberapa daerah.

Maraknya unjuk rasa dan tawuran, membentuk opini mahasiswa tak punya keahlian lain. Padahal lomba robot dan desain mobil irit, ramah lingkungan tak jarang dimenangkan mmahasiswa Indonesia di tingkat internasional. Namun dari segi aplikasi memang lebih membumi hasil anak SMK saat ini.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini