Sukses

Terkait Kasus Bima, Polri Periksa 40 Personel

Polri memeriksa 40 personel terkait kasus bentrok antara massa pengunjuk rasa dan aparat kepolisian di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu pekan silam.

Liputan6.com, Jakarta: Polri memeriksa 40 personel terkait kasus bentrok antara massa pengunjuk rasa dan aparat kepolisian di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu pekan silam. "Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum) dan Propam (Profesi dan Pengamanan) kepada 20 anggota Brimob, 18 anggota Sabhara dan dua orang pengendali lapangan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Pol. Saud Usman Nasution di Jakarta, Selasa (27/12).

Selain itu, Saud menjelaskan, polisi juga mengamankan sembilan pucuk senjata api dan telah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). "Kami dalam hal ini transparan. Selain itu, situasi sudah kondusif," kata Saud.

Menurut Saud, untuk jumlah korban dari hasil pengecekan kepolisian resor, kepolisian sektor, dan dinas kesehatan sampai saat ini data yang meninggal dua orang. Korban yang meninggal dalam insiden tersebut bernama Arief Rachman (18) dan Syaiful (17).

"Kalau ada data lebih jumlah yang meninggal, kami minta tunjukkan datanya, sedangkan korban luka berat dua orang menjalankan opname, dan operasi pemasangan pen di kaki. Kemudian luka berat delapan orang opname di Bima, luka ringan berobat jalan 30 orang," kata Saud.

Hasil dari otopsi terhadap dua korban yang tewas, Saud mengatakan tidak ada peluru yang bersarang di tubuh korban, dalam arti akibat luka tembak jarak dekat. Sementara itu, barang bukti yang disita di antaranya parang 10 unit, sabit empat unit, tombak satu unit, satu unit bom molotov dan bensin dua botol.

Polisi melakukan tindakan pengamanan pada hari itu jam 08.00 WITA dilakukan tindakan penegakan hukum terhadap massa yang bertahan di jembatan penyeberangan feri di Pelabuhan Sape, dipimpin oleh Kepala Kepolisian Daerah NTB. Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap provokator dan masyarakat yang masih bertahan diangkut keseluruhan ke Polres Bima.

Saat itu, massa juga membakar Markas Polsek Lambu dan beberapa kantor pemerintah lainnya. Untuk hal ini polisi sedang melakukan pendataan.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini