Sukses

Buka Luwur, Tradisi Turun Temurun

Di lereng Gunung Merbabu, Boyolali, Jateng, terdapat tradisi turun temurun yang selalu dibanjiri peziarah. Tradisi tersebut adalah tradisi buka luwur atau penggantian kain penutup pusara di makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi.

Liputan6.com, Boyolali: Warga di lereng Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, memiliki tradisi turun temurun. Tradisi tersebut adalah buka luwur atau penggantian kain penutup pusara di makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi atau Ki Ageng Pantaran.

Prosesi tradisi buka luwur diawali dengan kirab kain luwur dan gunungan nasi tumpeng. Tradisi adat yang dilakukan warga Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali, ini, sudah dilakukan secara turun temurun. Sejak Ahad (25/12) pagi, para peziarah sudah mendatangi komplek makam yang berada di lereng Gunung Merbabu. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Klaten, Semarang, Salatiga, Solo hingga Pacitan.

Setelah dikirab kain luwur beserta perelengkapannya diserahkan kepada juru kunci makam untuk kemudian dilakukan penggantian kain penutup makam. Ternyata banyak masyarakat yang percaya potongan kain bekas luwur makam bisa mendatangkan berkah sehingga kain bekasnya menjadi rebutan.

Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi adalah seorang ulama besar kala itu. Konon dia salah seorang tokoh penyebar agama Islam yang hidup di zaman Kerajaan Demak. Sedangkan untuk menghormati jasa-jasanya hingga kini setiap setahun sekali dilakukan tradisi penggantian kain penutup makam.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.