Sukses

Ribuan Petani Tebu Datangi Kemendag

Ribuan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Rabu (14/12) berunjuk rasa di depan halaman gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta: Ribuan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Rabu (14/12) berunjuk rasa di depan halaman gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta Pusat. Mereka mendesak agar Kementrian Perdagangan (kemendag) menghentikan impor gula dan menyetop peredaran gula rafinasi di pasaran yang ada di Indonesia. Gula rafinasi (gula impor yang tidak berasal dari tebu) tersebut berasal dari negeri gajah putih Thailand.

"Stop impor gula dari luar negeri, stop peredaran gula rafinasi. Menteri Perdagangan harusnya berpihak pada rakyat kecil, bukan berpihak pada orang-orang yang menyengsarakan rakyat," ujar salah satu orator dalam orasinya di depan halaman Kemendag, Jakarta, Rabu (14/12).

Para petani tebu ini juga menuntut agar Kemendag memperhatikan nasib para petani tebu yang mencari mata pencaharian dalam bertani tebu. "Kalau pemerintah masih mengimpor tebu, berarti pemerintah tidak memihak kepada rakyat kecil, tidak memihak pada petani tebu," ungkap salah satu demonstran.

Unjuk rasa yang dimulai pukul 09.00 WIB itu juga mendesak Kemendag untuk segera mencabut ijin import PT Makasar Tene yang ternyata terbukti mengedarkan gula rafinasi dipasaran. Hingga pukul 11.00 WIB, unjukrasa masih terus berlangsung. Selain berorasi mereka juga melakukan aksi teaterikal dengan memegang tebu berukuran satu meter sebagai simbol agar pemerintah memperhatikan nasib petani tebu.

Selain berorasi mereka juga membawa spanduk yang berisi tuntutan mereka. Para pengnjukrasa yang diikuti petani tebu seluruh Indonesia ini juga dilengkapi dengan kaos merah putih serta bendera merah putih dan berbagai umbu-umbul. (ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini