Sukses

Afsel Butuh TKI Formal Bidang IT

Pemerintah berencana mengirimkan lebih banyak lagi TKi ke Afsel. Afrika Selatan saat ini membutuhkan ribuan tenaga kerja trampil bidang Informasi dan teknologi.

Liputan6.com, Johannesburg: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, mengatakan bidang pekerjaan teknologi dan informasi merupakan potensi terbesar yang dapat diisi oleh TKI sektor formal berkemampuan semi skil dan profesional terkait kebutuhan tenaga kerja di Afrika Selatan.

"Pasar tenaga kerja di Afsel membuka seluas-luasnya bagi tenaga ahli sebagai operator atau profesional di bidang pengembangan teknologi informasi," kata Jumhur, dalam surat elektroniknya kepada Liputan6.com, Selasa (13/12) terkait kunjungannya ke negara tersebut. Jumhur dan rombongan BNP2TKI melakukan penjajakan perluasan pasar untuk penempatan TKI formal di Afrika Selatan dan Republik Seychelles, 12-15 Desember 2011.

Menurut Jumhur, informasi ketersediaan tenaga kerja formal di Afsel diperoleh melalui koordinasi BNP2TKI dan KBRI Pretoria sejak 2007 dan 2009, karenanya penjajakan atas peluang dan upaya kerjasama penempatan TKI formal di Afsel dilakukan melalui kunjungan kali ini.

Ia menambahkan, selama di Afsel pihaknya bertemu dengan Kementerian Tenaga Kerja Afrika Selatan serta agensi penyalur tenaga kerja asing yang ada di negara Nelson Mandela itu, pada Selasa (13/12), guna merumuskan kerangka kerjasama maupun skema penempatan TKI formal di sana. 

Selanjutnya, kata Jumhur, secara teknis penempatan TKI formal di Afsel perlu melibatkan peran perusahaan pengerah jasa TKI di tanah air atau Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), yang selain difasilitasi BNP2TKI juga akan terjalin dengan agensi perekrut tenaga kerja asing di Afsel.

Ia juga mengatakan, dari total penduduk Afrika Selatan sekitar 50 juta orang, jumlah tenaga kerja asingnya mencapai 20-25 persen atau sebanyak 10-12,5 juta, yang umumnya bekerja sebagai tenaga terampil maupun profesional.
Dikatakan, kebutuhan calon TKI perawat juga tergolong besar untuk sejumlah rumahsakit di Afsel, yang sejauh ini permintaannya di atas 4.000 orang.

Sementara peluang lain untuk TKI formal meliputi bidang teknologi dan informasi serta pengembangan teknik dan sains, membutuhkan 26.200 tenaga kerja, teknologi penerapan pertanian 8.600 orang, serta manajemen pertanian sebanyak 1.500 orang. Di luar itu terdapat peluang kerja di bidang pelayanan pendidikan.

Mengenai kesejahteraan yang diterima tenaga kerja asing, Jumhur menyebutkan tahap pertama untuk pekerjaan yang dilakukan tingkat operator atau pada level terampil dan semi terampil, perusahaan di Afsel menawarkan kisaran gaji antara 1.500-2.000 dolar Amerika per bulan, kemudian yang menempati posisi sebagai profesional memperoleh gaji dua atau tiga kali lipat di atasnya.

Adapun jumlah WNI di Afsel saat kini masih terbatas yakni 250-400 orang. Dari jumlah itu sekitar 150-200 merupakan TKI yang bekerja di berbagai perusahaan khususnya industri pengembangan teknologi dan informasi. (BNP2TKI/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini