Sukses

Jamwas: Jaksa Nakal Akibat Kesejahteraan Kurang

Kejaksaan Agung tidak menampik masih banyaknya jaksa nakal. Pada tahun 2010, pihaknya mencatat ada pelanggaran 256 jaksa nakal yang terbukti.

Liputan6.com, Jakarta: Kejaksaan Agung tidak menampik masih banyaknya jaksa nakal. Pada tahun 2010, pihaknya mencatat ada pelanggaran 256 jaksa nakal yang terbukti. Di antara mereka telah dihukum berat. Demikian dikatakan oleh Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy di Jakarta, Jumat (2/12) siang.

"Saat baru ada suara-suara tentang remunerasi tepatnya dari awal hingga 2011, baru ada 196, jadi selisih dengan tahun lalu sangat besar," kata Marwan Effendy. Marwan mengklaim dengan turunya remunerasi telah ada kesadaran para jaksa, meski diakuinya masih banyak jaksa yang melakukan pelanggaran.

"Diharapkan saat sudah ada remunerasi, jumlah jaksa nakal terus menurun. Dan, pas ada Jaksa Agung baru sudah tak ada lagi pelanggaran," kata Marwan Effendy. Ia menyadari salah satu alasan tindak korupsi yang dilakukan oknum jaksa karena tingkat kesejahteraan dan sistem pengawasan internal.

"Memang ada juga masalah pengawasan, dan keteladanan juga. Tapi kesejahteraan penting itu. Kesejahteraan dominan. Sekarang ini ya, anak-anak kalau tidak dikasih uang belanja bisa minta-minta di jalan," ungkap Marwan.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.