Sukses

Jepang Dukung Komitmen AS di Asia Pasifik

Wacana dan kesepakatan Amerika Serikat dan Australia tentang penempatan 2.500 personel Marinir AS di Barak Robertson, Darwin, mulai menimbulkan reaksi. Rencana itu dinyatakan Juru Bicara Kabinet Jepang Shikata Noriyuki sebagai suatu bentuk komitmen AS di kawasan Asia-Pasifik.

Liputan6.com, Nusa Dua: Wacana dan kesepakatan Amerika Serikat dan Australia tentang penempatan 2.500 personel Marinir AS di Barak Robertson, Darwin, mulai menimbulkan reaksi. Rencana itu dinyatakan Juru Bicara Kabinet Jepang Shikata Noriyuki sebagai suatu bentuk komitmen AS di kawasan Asia-Pasifik. "Dan kami menyambutnya," ucap Shitaka di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDC), Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11).

Shitaka berada di Nusa Dua, Bali, sebagai anggota delegasi Jepang dalam KTT ASEAN+ dalam rangkaian KTT ke-19 ASEAN. Delegasi Jepang dipimpin Perdana Menteri Yoshihiko Noda, yang sedang melakukan pertemuan puncak dengan para pemimpin ASEAN di bagian lain Kompleks Bali Nusa Dua Convention Center itu [baca: Pertemuan ASEAN-Jepang Digelar].

Beberapa hari sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menjalin komitmen dengan Perdana Menteri Australia Julian Gillard, dalam rangkaian kunjungannya ke Benua Kanguru itu. Salah satu yang mengundang perhatian adalah penempatan 2.500 personel Korps Marinir AS di Darwin, Australia bagian utara, yang berjarak cuma 820 kilometer arah utara Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur [baca: Obama Tiba di Australia].

Walau menyatakan dukungan atas komitmen AS itu, Shitaka masih mewaspadai berbagai kemungkinan yang bisa terjadi atas hal itu. "Kami terus memantau yang bisa terjadi," katanya.

Selain itu, imbuh Shitaka, pemerintahan Noda turut menyambut langkah baik ASEAN dalam mengentaskan permasalahan yang mengemuka di Laut Cina Selatan. Filipina menjadi negara ASEAN yang menawarkan satu skema penanganan perairan yang kaya akan sumber daya alam itu.

Sudah sejak lama terjadi kemelut keamanan berupa klaim kepemilikan antara empat negara ASEAN (Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam) serta Cina di sana. Namun ekskalasinya belakangan meningkat seiring kehadiran armada kapal perang Cina di sana.

Dalam proposalnya, Filipina menggugah negara-negara anggota ASEAN untuk mau mengatur perairan itu ke dalam beberapa kategori perairan itu: kawasan damai dan kawasan yang perlu penanganan tertentu. "Jepang menyambut baik upaya Filipina berupa dialog tentang hal itu. Secara prinsip, kami menyambut segala upaya konstruktif untuk permasalahan itu," ucap Shitaka.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini