Sukses

Soal Palestina, DK PBB Belum Sepakat

Amerika Serikat telah berjanji untuk merintangi setiap persetujuan yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB yang memiliki 15 anggota. Namun, komisi keanggotaan dewan itu masih harus mempertimbangkan upaya Palestina tersebut.

Liputan6.com, New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat menyepakati akan menerima Palestina sebagai anggota atau tidak. Demikian terungkap dalam sebuah dokumen yang diperoleh AFP.

"Komisi itu tidak dapat membuat rekomendasi dengan suara bulat pada Dewan Keamanan," kata laporan itu menyusul permintaan keanggotaan Palestina yang dibuat oleh Presiden Mahmoud Abbas pada 23 September silam.

Amerika Serikat telah berjanji untuk merintangi setiap persetujuan yang diberikan oleh Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota. Namun, komisi keanggotaan dewan itu masih harus mempertimbangkan upaya Palestina tersebut.

Rancangan laporan itu menghindari kata-kata negara-negara mana yang mendukung atau menentang upaya tersebut dan apakah ada mayoritas yang mendukung atau menentang. Rancangan itu mengatakan dengan sederhana bahwa "pendapat yang berbeda-beda telah disampaikan".

Komisi itu akan bertemu pada Jumat mendatang. Mereka harus memutuskan tindakan yang akan diambil terhadap permintaan Palestina itu. Laporan tersebut dapat diubah pada waktu (pertemuan) itu.

Pemungutan suara terakhir mengenai upaya Palestina itu di Dewan Keamanan penuh akan membutuhkan sembilan suara mendukung, tanpa veto oleh satu dari kelima anggota tetap DK PBB--AS, Rusia, Cina, Inggris dan Prancis.

Brasil, China, India, Libanon, Rusia dan Afrika Selatan telah secara terbuka mendukung kasus Palestina itu. Nigeria dan Gabon belum mengindikasikan suara mereka, tapi diperkirakan akan mendukung permintaan Palestina itu.

Gedung Putih telah mengatakan akan memveto, sementara Inggris, Kolombia serta Prancis sudah mengumumkan pada pertemuan komisi itu pekan lalu bahwa mereka akan abstain. Jerman belum mengumumkan sikapnya, tapi diperkirakan akan abstain atau tidak memberikan suara. Demikian dikatakan beberapa diplomat. Adapun Portugal dan Bosnia diperkirakan akan abstain.

Palestina belum lama ini telah berhasil memperoleh keanggotaan di Organisasi Pendididikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), pencapaian yang ditentang oleh AS dan Israel, yang kemudian mengumumkan "langkah-langkah penghukuman" mereka. Tindakan penghukuman yang sama mungkin akan dibuat bila Palestina minta keanggotaan di badan PBB lainnya.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini