Palestina Terus Perjuangkan Status di PBB

Liputan6.com, New York: Beberapa negara seperti Inggris, Prancis, dan Kolombia, Kamis (3/11) melalui para diplomatnya menyatakan diri akan abstain dalam pemungutan suara tentang keanggotaan Palestina di PBB. Keadaan ini jelas menambah tekanan pada Palestina agar menemukan jalan alternatif untuk mendesakkan kasus mereka guna mencapai pengakuan internasional yang lebih besar.

"Dari apa yang kami dengar hari ini, tidak ada jalan bagi Palestina bisa mendapatkan sembilan suara yang mereka butuhkan untuk mendapatkan keanggotaan itu disahkan," kata seorang diplomat PBB.

Pukulan terakhir pada Palestina itu terjadi setelah badan pendidikan, sains, dan kebudayaan PBB (UNESCO) memutuskan, Senin (31/10) untuk menerima keanggotaan Palestina.

Kementerian luar negeri Prancis, Jumat (4/11) ini diperkirakan akan memberikan alasan tentang keputusan abstain tersebut. Demikian pula pejabat kementerian luar negeri Inggris. Menlu Inggris, William Hague akan memberikan penjelasan sikap pemerintah kepada parlemen di London, Rabu (9/11) pekan depan. Para pejabat utusan Inggris dan Prancis sebelumnya telah bertemu dengan wakil dari Palestina di PBB, Riyad Mansour.

Supaya berhasil di Dewan Keamanan, resolusi keanggotaan membutuhkan sedikitnya sembilan suara. Tapi AS telah mengatakan mereka akan menggunakan hak vetonya terhadap resolusi itu. Enam negara di Dewan Keamanan, seperti Brazil, Cina, India, Libanon, Rusia, dan Afrika Selatan telah secara terbuka mendukung Palestina. Sementara Jerman, masih belum mengumumkan sikapnya. Tapi diperkirakan akan abstain.
(ANT/AFP/Vin)