Sukses

Referendum Batal, Papandreou Dituntut Mundur

Perdana Menteri Yunani, George Papandreou dituntut untuk mundur dari jabatannya oleh kelompok oposisi karena membatalkan referendum.

Liputan6.com, Athena: Perdana Menteri Yunani, George Papandreou dituntut untuk mundur dari jabatannya oleh kelompok oposisi. Permintaan kelompok oposisi dari barisan kanan tengah ini muncul setelah sebelumnya Papandreou membatalkan rencana kontroversialnya melakukan referendum soal apakah negara itu ingin ikut terus bergabung dengan Zona Ekonomi Eropa.

Dia mengatakan penghentian referendum dilakukan dan berharap kelompok oposisi mendukung rencananya tersebut. Dalam pernyataannya dia mengatakan dukungan dalam bentuk penyusunan "skema yang meluas" atau pembentukan pemerintahan koalisi untuk mengatasi krisis harus segera dilakukan.

Namun sikapnya itu ternyata belum mengakhiri krisis politik dan ekonomi di Yunani, kelompok oposisi menyambut niatnya itu dengan permintaan kepada Papandreou untuk mundur dari jabatannya. Mereka juga meminta dilaksanakannya pemilu sela di Yunani. Permintaan itu disampaikan oleh pemimpin oposisi, Antonis Samaras sebelum dia mengajak rekan-rekannya keluar dari parlemen saat pertemuan dengan Papandreou.

Samaras mempertanyakan motif dari langkah yang dilakukan oleh Papandreou "Saya bertanya-tanya, Papandreou ini hampir menghancurkan Eropa dan Yunani, mata uang Euro dan pasar saham internasional, apa yang sebenarnya coba diyakinkan partainya? Sehingga dia dapat memeras saya dan warga Yunani atau dia coba menyakinan apa yang saya sudah katakan sebelumnya beberapa hari lalu bahwa saya menerima rencana bailout sebagai hal yang tak terhindarkan?" kata Samaras.

Sebelumnya, rencana Papandreou untuk melakukan referendum telah menimbulkan kekacauan di pasar saham internasional dan dia juga menghadapi ketidaksetujuan dari sejumlah anggota partai pendukungya. Banyak pengamat menilai keluarnya Yunani dari Zona Eropa akan memperburuk keadaan karena mungkin akan merembet pada negara lain, karena investor dan nasabah bank di negara Zona Ekonomi Eropa lain bisa jadi akan merasa khawatir kalau negaranya ikut mengambil langkah serupa.

Mulanya dana talangan yang dijanjikan Zona Ekonomi Eropa akan dicairkan pertengahan November ini. Namun karena krisis kepercayaan di negerinya, PM Papandreou mengatakan yang terpenting kini adalah memenangkan mosi tidak percaya dalam parlemen di Yunani yang akan dilangsungkan Jumat (4/11) ini.

Selain Yunani, Italia dan Spanyol juga menghadapi gejala ancaman krisis serupa dimana kondisi ekonomi Italia disebut-sebut jauh lebih parah dibanding Spanyol.(BBC/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.