Sukses

Inflasi Jinak, BI Rate Diprediksi Turun

Bank Indonesia (BI) diprediksi memangkas lagi suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen. Ini berkaitan dengan melunaknya inflasi, bahkan pada Oktober terjadi deflasi.

Liputan6.com, Jakarta: Bank Indonesia (BI) diprediksi memangkas lagi suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen. Hal itu berkaitan dengan melunaknya inflasi, bahkan pada Oktober terjadi deflasi.

Seperti diketahui, kemarin, Badan Pusat Statistik atau BPS merilis deflasi sebesar 0,12 persen untuk Oktober. Laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2011 sebesar 2,85 persen dan inflasi year on year tercatat sebesar 4,42 persen.

Penurunan inflasi terutama disumbang penurunan harga emas perhiasan sebesar 0,11 persen. Barang-barang lain yang juga turun harganya dan menjadi penyumbang deflasi adalah ikan segar deflasi 0,07 persen, daging ayam deflasi 0,04 persen, serta tarif angkutan udara deflasi 0,04 persen.

"Indeks Harga Konsumen secara mengejutkan turun 0,12 persen pada Oktober sehingga menurunkan inflasi year on year menjadi 4,42 persen. Ini lebih rendah dari ekspektasi kami dan konsensus," kata Anton Gunawan, Kepala Ekonom Bank Danamon, di Jakarta, Rabu (2/11).

Secara keseluruhan, indeks harga pangan mentah turun 0,35 persen, meski ada sedikit kenaikan harga beras dan cabai. Namun, sejumlah harga pangan mentah turun seperti ikan segar, ayam, telur, daging, minyak goreng, dan lain-lain. Sehingga bisa menutupi kenaikan harga beras dan cabai.

"Kami sudah memperkirakan ada penurunan signifikan dari harga emas mengikuti penurunan harga emas dunia," ucap Anton. Namun, penurunan tarif angkutan semacam tidak diprediksi karena libur Idulfitri sudah berlalu 2 bulan silam. Sepertinya ada efek penundaan penurunan musiman tarif angkutan."

Berdasarkan perkembangan tersebut, Anton mengaku pihaknya merevisi ke bawah proyeksi inflasi menjadi 3,90 persen secara year on year, dibandingkan proyeksi sebelumnya 4,68 persen."Kami memperkirakan BI memangkas kebijakan suku bunganya 25 basis poin menjadi 6,25 persen pada bulan ini," ujar Anton. "Untuk kedua kalinya pada tahun ini karena inflasi kini dan ke depan sepertinya relatif tenang."

BI diperkirakan lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi guna mengantisipasi pelemahan ekonomi global, mengurangi biaya moneter, dan memperbaiki fungsi intermediasi di sektor perbankan. Seperti diketahui, rapat Dewan Gubernur BI terakhir pada 11 Oktober lalu memutuskan penurunan BI Rate dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen. BI akan kembali menggelar rapat Dewan Gubernur pada 10 November mendatang.(www.vibiznews.com/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini