Sukses

Arab Saudi Alami Krisis Pembantu Rumah Tangga

Warga Saudi Arabia mulai kesulitan mencari tenaga pembantu rumah tangga, sejak pemberlakuan moratorium TKI PLRT dari Indonesia.

Liputan6.com, Jeddah: Juru bicara DepartemenTenaga Kerja Saudi, Hattab Bin Saleh Al-Anzi menyatakan, Saudi tidak akan lagi mengambil tenaga kerja rumah tangga Indonesia, karena persyaratan yang ketat dan peraturan yang tidak adil dibuat oleh Indonesia.

Indonesia melarang warga negaranya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi setelah seorang pembantu rumah tangga dihukum mati karena membunuh majikan. Larangan tersebut dimulai pada 1 agustus lalu dan tetap berlangsung sampai pemerintah Saudi setuju menandatangani MoU untuk melindungi hak-hak tenaga kerja Indonesia.

Larangan tersebut mendadak memicu kenaikan gaji tenaga kerja asing sektor rumah tangga di Saudi antara 1500 hingga 2000 riyal. Sebagai pengganti, keluarga Saudi mulai mencari tenaga kerja dari Ethiopia yang telah beberapa tahun tinggal di Saudi.

Namun, gaji tenaga kerja Ethiopia juga naik, karena krisis calon tenaga kerja, demikian pemberitaan dari media di Arab Saudi. Sejumlah kantor perekrutan menyatakan keinginan keluarga Saudi untuk membawa tenaga kerja dari Ethiopia menggantikan TKI.

Abu Hassan, pemilik kantor perekrutan di Jeddah, menyatakan tenaga kerja Ethiopia saat ini popular di kalangan keluarga Saudi. "kebanyakan keluarga menanyakan tenaga dari Indonesia, tetapi kami tidak dapat membawa mereka dari Indonesia. Kami tidak dapat berjanji, kami juga tidak dapat berita apapun tentang perkembangan kedepannya. Kami sarankan keluarga untuk mencoba tenaga kerja Ethiopia," dia mengatakan.

Abu Hassan menambahkan bahwa saat ini, kantornya telah membawa 17 tenaga kerja Ethiopia. "Kontrak kerja tanpa persyaratan, hanya identitas majikan dan gaji perbulan 800 Riyal." (Arab News/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini