Polri dan TNI Kepung 'Teroris' di Hotel

Liputan6.com, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar latihan bersama penanggulangan terorisme di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (27/10). Latihan yang bertempat di lapangan parkir timur Senayan itu juga disaksikan Kepala Kepolisian Negara Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono.

Peserta latihan penanggulangan terorisme ini terdiri dari 470 personel TNI dan 2.180 personel Polri. Tampak sejumlah helikopter mengelilingi hotel tersebut diiringi dengan bunyi dentuman senjata bersahut-sahutan seolah-olah tengah menangkap teroris.

Pasukan antiteroris ini memakai baju berwarna hitam dan membunyikan suara sirene dari masing-masing mobil patroli. Beberapa mobil TNI dengan pasukan berseragam hijau tua tampak ikut diturunkan di TKP. Suasana simulasi penangkapan teroris ini dibuat serupa dengan peristiwa penangkapan teroris dengan suasana yang cukup mencekam.

"Teroris tengah menguasai hotel. Mereka menuntut pimpinan mereka di penjara dibebaskan. Kami menggunakan peluru tajam dalam aksi ini untuk melumpuhkan teroris," ujar seorang pemandu pelatihan bersama dari Kopasus yang berada di tenda pusat berkumpulnya para jendral TNI dan Polri.

Proses pelatihan ini dimulai infiltrasi, menembak reaksi dan pertempuran jarak dekat. Kemudian dilanjutkan dengan perebutan cepat, pembebasan sandera, dan penjinakan bom. Tahap terakhir berupa prosedur penyerahan TKP, prosedur pimpinan pasukan, olah TKP.

Selain itu juga tahap prosedur bantuan TNI kepada Polri. "Pelatihan ini telah dilakukan secara selama 4 hari, mulai dari tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2011," jelasnya.

Perlu diketahui, beberapa tempat geladi latihan di antaranya di Mako Korps Brimob Polri. Tahap Tactical Floor Game, dilaksanakan di Mako Korps Brimob Polri. Sementara itu, geladi lapangan, dilaksanakan di Hotel Sultan, Hotel Borobudur, TVRI, Bandara Soekarno - Hatta, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (MEL)