Sukses

Sepekan Berlalu, Penembak Buruh Freeport Belum Ditemukan

Sepekan sudah bentrokan Serikat Buruh PT Freeport Indonesia dan aparat kepolisian di Timika, Papua, berlalu. Namun, Polri belum mengetahui peluru siapa yang menewaskan Petrus Ayamiseba, salah seorang buruh Freeport, dalam bentrokan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Sepekan sudah bentrokan Serikat Buruh PT Freeport Indonesia dan aparat kepolisian di Timika, Papua, berlalu. Namun, Polri belum mengetahui peluru siapa yang menewaskan Petrus Ayamiseba, salah seorang buruh Freeport, dalam bentrokan tersebut.

"Itu masih dalam penyelidikan (dari mana peluru itu berasal). Mudah-mudahan anggota kita bisa temukan," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jendeal Pol. Anton Bachrul Alam di Jakarta, Selasa (18/10).

Anton menambahkan, Polri berjanji akan segera menginformasikan ke media massa jika pelaku pemilik peluru tersebut sudah diketahui.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis pekan silam, jenazah Petrus Ayamiseba akhirnya dikebumikan setelah diadakan pelepasan jenazah di rumah duka Jalan Mambruk, Kelurahan Kwamki Narama, Mimika, Papua. Isak tangis keluarga melepas kepergian Petrus [baca: Korban Penembakan di Freeport Dimakamkan].

Pekerja tambang dari PT Pangan Sari Utama tersebut tewas tertembak dalam bentrokan berdarah di Jalan Gorong-gorong, Timika, Senin pekan silam. Saat itu tengah berlangsung unjuk rasa mendesak penghentian operasional PT Freeport Indonesia karena dinilai tidak bisa mensejahterakan karyawannya.

Korban yang meninggal ternyata tak hanya Petrus Ayamiseba. Leo Wandagau, seorang karyawan PT Freeport Indonesia, yang menderita luka tembak saat terjadi bentrokan dengan polisi pekan lalu, akhirnya mengembuskan napas terakhir. Meski Leo meninggal dua hari lalu, rekan-rekannya sesama karyawan PT Freeport dan warga tujuh suku masih berduka. Dengan caranya sendiri mereka menunjukkan duka dan solidaritas untuk Leo [baca: Jenazah Korban Bentrokan Masih Ditahan Karyawan].(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini