Sukses

Tinggal di Gubuk, Mereka Tetap Semangat

Demi bertahan hidup, sebuah keluarga yang terdiri dari 14 orang di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa hidup berpindah-pindah. Lantaran tak mampu membeli rumah, mereka hidup berdesak-desakan di gubuk berlantai tanah yang sempit.

Liputan6.com, Polewali: Sebuah gubuk reyot berlantai tanah terletak di bibir pantai di Dusun Mangaramba, Kelurahan Takatidung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tak ada perabotan apa pun, kecuali rak pakaian dari beberapa lembar papan yang disusun. Saat ini, gubuk tersebut dihuni 14 orang yang masih berkerabat. Sehari-hari, mayoritas penghuni gubuk bekerja sebagai buruh panen rumput laut dengan upah rata-rata Rp 5.000 per hari.

Hajar, janda yang suaminya meninggal dua tahun lalu karena terserang penyakit tifus, bersama anak, cucu dan menantu setiap hari berburu pekerjaan kepada petani rumput laut. Saat musim tanam rumput laut, Hajar dan keluarganya tak punya pekerjaan. Sumber pendapatan mereka hanya upah tukang becak hasil keringat anak dan seorang menantu.

Meski didera kemiskinan, Hajar dan keluarga tak pernah mengeluh. Kepada keluarganya, Hajar tetap menanamkan nilai-nilai hidup yang luhur.

Sebelum tinggal menumpang di Dusun Mangaramba, Hajar dan keluarganya berpindah-pindah tempat tinggal. Selain untuk mencari pekerjaan, mereka harus pindah karena lahan tempat tinggalnya digunakan oleh pemiliknya.

Keteguhan dan kesabaran Hajar dan keluarga mengundang simpati sejumlah pihak. Sebuah kelompok majelis taklim, misalnya, menyempatkan diri menjenguk mereka. Anggota majelis taklim ini kagum dan bangga dengan semangat dan keteguhan keluarga Hajar. Walau hidup di gubuk tua dan menumpang di atas lahan orang lain, mereka tetap bersemangat menjalani hidup.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini