Sukses

Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, Puluhan Tewas

Menurut polisi, serangan yang diduga kuat ditujukan pada milisi anti-Taliban pada acara pemakaman di Pakistan bagian barat laut ini menewaskan 26 orang dan mencederai 63 lain.

Liputan6.com, Peshawar: Bom bunuh diri mengguncang Pakistan, Kamis (15/9). Menurut polisi, serangan yang diduga kuat ditujukan pada milisi anti-Taliban pada acara pemakaman di Pakistan bagian barat laut ini menewaskan 26 orang dan mencederai 63 lain.

Penyerang melancarkan aksi ketika pelayat bersiap-siap membacakan doa di tempat terbuka dekat ladang jagung di Kota Jandol di Distrik Lower Dir, 100 kilometer dari Lembah Swat yang dulu dikuasai Taliban. Pengeboman itu terjadi dua hari setelah empat anak laki-laki yang terkait dengan sebuah kelompok anti-militan di Pakistan barat laut tewas dalam ledakan lain yang diklaim oleh Taliban Pakistan.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Kamis itu. "Jumlah kematian meningkat menjadi 26 dan 63 orang cedera dalam serangan itu," kata pejabat kepolisian Salim Khan Marwat. Ia menambakan, serangan itu ditujukan pada anggota-anggota milisi anti-Taliban dukungan pemerintah yang beroperasi di daerah itu.

Ia menyatakan pula, kepala pelaku pengeboman ditemukan di lokasi kejadian dan menunjukkan bahwa penyerang yang bersembunyi di ladang berdekatan itu berusia belasan tahun. "Itu serangan bunuh diri. Penyerang datang dengan berjalan kaki dan meledakkan dirinya di tengah orang-orang yang akan memulai pembacaan doa," kata polisi senior itu.

Sementara, pejabat lain kepolisian Akhtar Hayat Gandapur mengatakan, lebih dari 100 orang menghadiri pemakaman itu. Serangan-serangan bom yang dituduhkan pada Taliban dan jaringan yang terkait dengan Al-Qaidah menewaskan lebih dari 4.630 orang sejak 2007.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah barat laut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan anggota Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan Amerika Serikat pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam. Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaidah dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan. Bahkan, AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Negeri Adidaya itu menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaidah. AS menjuluki pula tempat tersebut sebagai salah satu tempat paling berbahaya di bumi.(ANS/Ant/AFP)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.