Sukses

Ratusan Warga di Makassar Dievakuasi

Polisi mengevakuasi sekitar 300 warga ke kampus Sekolah Polisi Negara Batua di Makassar, Sulawesi Selatan. Langkah itu dilakukan, menyusul peristiwa pembunuhan yang dilakukan sopir angkot terhadap tiga warga.

Liputan6.com, Makassar: Aparat Kepolisian Sulawesi Barat mengevakuasi sekitar 300 warga ke kampus Sekolah Polisi Negara Batua di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/9). Menurut Kapolda Sulsebar Irjen Polisi Johny Waenal Usman, langkah itu dilakukan atas permintaan warga, menyusul peristiwa pembunuhan yang dilakukan sopir angkot terhadap tiga warga.

Warga diangkut beberapa bus dan empat kendaraan satuan pengendali massa. "Warga merasa keamanannya terancam," kata Kapolda Sulselbar.

Rabu siang kemarin, seorang sopir angkot mengamuk di sebuah pusat pertokoan di Makassar, Sulsel. Ia menyerang sejumlah orang dengan sebilah badik. Tiga warga, yakni Syamsul Alam, Junaeni, dan Saldy, tewas. Sedangkan tiga warga lainnya terluka parah dan masih dirawat.

Tersangka ditangkap dan dihajar massa. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan. Situasi di lokasi kejadian menjadi mencekam. Pasalnya, sejumlah warga masih tidak puas dan mencari teman tersangka.

Dua warga yang tengah berada di warung dekat lokasi kejadian menjadi sasaran. Keduanya dikejar dan dilempari batu, hingga salah seorang melompat ke Sungai Tello. Polisi mengamankan dan membawa keduanya ke Mapolsekta Tamalanrea.

Sejauh ini, situasi di lokasi kejadian terlihat tenang. Warga telah menjalankan aktivitasnya seperti biasa.(WIL/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini