Sukses

Mau Kirim ke Arab, Penampungan TKI Digerebek

Petugas BNP2TKI menggerebek sebuah tempat penampungan calon TKI yang akan mengirim puluhan TKI ke Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta: Petugas BNP2TKI menggerebek sebuah tempat penampungan calon TKI karena melanggar aturan mengenai moratorium, Senin (12/9). Penampungan milik PT Citra Putra Indarab di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur ini akan mengirim 83 TKI wanita ke Arab saudi, padahal Pemerintah Indonesia sejak 1 Agustus telah menghentikan sementara pengiriman TKI ke negara tersebut.

Puluhan TKI itu mengaku sudah berada di tempat penampungan ini selama kurang lebih 3 bulan. Mereka yang rata-rata berasal dari NTB dijanjikan akan diberangkatkan setelah 2 minggu dari pendaftaran TKI. BNP2TKI juga menemukan fakta, para TKI ini dimintai uang Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, untuk ditempatkan menjadi TKI di Arab Saudi.

Menurut Kasubdit Pencegahan TKI Ilegal BNP2TKI, Kombes Polisi Yurnalim, ke-83 TKW itu rata-rata sudah mengantongi paspor sebelum pemerintah mengumumkan moratorium TKI ke Arab Saudi. Namun mereka umumnya tidak memiliki Kartu Tanda Kerja di Luar Negeri (KTKLN) yang dikeluarkan BNP2TKI. "BNP2TKI sudah tidak mengeluarkan lagi kartu kerja ke Arab Saudi menyusul moratorium pemerintah," ujarnya.

"Sekarang kita akan pindahkan dulu ke BNP2TKI di Ciracas. Kita akan BAP apakah nantinya mereka (Para calon TKI, red) akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing atau tidak. Kalau dipulangkan akan kita kembalikan dengan menggunakan uang negara," tambahnya.

Pemerintah sejak 1 Agustus 2011 telah mengeluarkan Moratorium (penundaan sementara penempatan) TKI ke Arab sausi menyusul banyaknya kasus penganiayaan TKI di negara tersebut. Para calon pekerja yang berencana pergi ke Arab Saudi harus segera membatalkan dan mengambil jalur lain.

Berdasarkan data Badan Nasional Pengawasan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Indonesia mengirim sekitar 400.000 TKI pekerja rumah tangga ke seluruh negara. Dari total TKI pekerja rumah tangga (TKI PRT) tersebut, sekitar 15.000 hingga 20.000 orang di antaranya dikirim ke Arab Saudi setiap bulannya. (BNP2TKI/mla)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.