Sukses

GOWA: Pengusutan Dana Banpres Harus Menyeluruh

Government Watch menilai perlu pengusutan menyeluruh soal dana Banpres, karena sejumlah lembaga negara memakainya. Pengobatan Wakil Ketua DPR A.M Fatwa ke Cina adalah satu dari sekian contoh.

Liputan6.com, Jakarta: Skandal bantuan presiden masih menjadi sorotan tajam. Kendati Sekretaris Negara Bambang Kesowo telah menjelaskan di hadapan DPR, pengucuran dan keberadaan dana Banpres dianggap masih samar. Untuk itulah, perlu ada pengusutan secara menyeluruh mengenai dana ini, mengingat duit yang dikucurkan melibatkan banyak kelembagaan negara, MPR dan lembaga tinggi lain. "Hal itu harus diperjelas," kata Koordinator Government Watch Farid R. Faqih di Jakarta, baru-baru ini. [baca: Bambang Kesowo Membantah Melanggar Instruksi Presiden]

Menurut Farid, pengusutan yang harus dilakukan mencakup sejumlah pos pengeluaran, seperti biaya kesehatan, perjalanan, serta biaya khusus baik perorangan maupun lembaga negara dan swasta. Data yang tercatat GOWA, misalnya, tentang biaya pengobatan untuk Wakil Ketua DPR A.M. Fatwa di Guangzhou, Cina, April 2000. Saat itu, dana yang dikucurkan mencapai US$ 8.464. "Kucuran dana itu juga harus diusut," kata Farid. [baca: Banpres Si Bola Salju]

Satu hal menarik adalah, ketika SCTV mengkonfirmasi, A.M. Fatwa mengaku dirinya tak mengetahui bahwa biaya pengobatan tersebut berasal dari dana Banpres. Sebab, rekomendasi untuk berobat ke negeri Tirai Bambu didapatkan dari dokter kepresidenan. Lagi pula, ia telah mengajukan pembiayaan tersebut kepada Sekretariat Jenderal MPR. "Jadi Setjen MPR-lah yang kemudian meminta biaya kepada presiden. Saya siap menjadi saksi," kata fungsionaris Partai Amanat Nasional itu.(ORS/Aryo Adi Prabowo dan Haryo Dewanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini