Sukses

Sekujang, Tradisi Hantu Lebaran

Lantaran warga Desa Tapak Gedung sudah letih berjalan dengan baju yang sangat kotor, mereka kemudian minta lemang tapai agar bisa merasakan Lebaran. Persis seperti yang dilakukan para pelaku ritual dalam tradisi Sekujang sekarang ini.

Liputan6.com, Padang: Setiap Lebaran tiba, warga Desa Tapak Gedang, Kecamatan Tabat Karai, Kabupaten Kepahiyang melakukan ritual Sekujang atau meminta. Dalam tradisi yang digelar pada Lebaran kedua atau ketiga, semua pelaku ritual Sekujang memakai topeng. Terbuat dari kertas karton yang dihias hingga mirip wajah hantu. Bahkan ada juga yang berdandan persis menyerupai hantu pocong.

Sebelum tradisi Sekujang dilaksanakan, sesepuh desa memberi doa keselamatan bagi pelaku ritual. Kepala Desa juga memberi arahan agar pelaku tradisi Sekujang tak mengganggu anak-anak dan merusak tanaman di halaman rumah warga.

Setelah itu baru tradisi dimulai. Saat ritual, para hantu dan sesepuh mendatangi rumah warga sambil berpantun dan berjoget. Mereka meminta kue Lebaran. Tak pelak banyak penghuni rumah yang ketakutan dan berteriak jika didatangi para hantu pelaku ritual.

Biasanya pemilik rumah boleh meminta apa saja kepada hantu dan sesepuh sebelum mereka memberikan kue. Permintaan ini wajib dikabulkan oleh para hantu dan sesepuh. Permintaan diajukan diiringi takbir dan doa. Mulai dari permintaan obat untuk kesehatan sampai ada yang minta jodoh.

Jika permintaannya obat, hantu tersebut akan mengambil daun untuk diberikan kepada penghuni rumah yang telah memberikan kue Lebaran. Harapannya obat tersebut dapat menyembuhkan penyakit.

Menurut cerita nenek moyang, dulunya Tapak Gedung merupakan desa terisolir yang jauh dari peradaban. Warga desa sama sekali tak mengetahui datangnya Hari Raya. Nah, untuk mengetahuinya, biasanya warga turun ke desa terdekat yang jaraknya bisa dua atau tiga hari perjalanan.

Setelah sampai, warga yang didatangi menyatakan Lebaran sudah lewat hingga dua hari lalu. Lantaran warga Desa Tapak Gedung sudah letih berjalan dengan baju yang sangat kotor, mereka kemudian minta lemang tapai agar bisa merasakan Lebaran. Persis seperti yang dilakukan para pelaku ritual dalam tradisi tersebut.

Setiap ritual Sekujang digelar, masyarakat tetangga dan sekitar Kabupaten Kepahyang biasanya datang. Mereka ingin menyaksikan langsung ritual. Bahkan di setiap rumah yang bakal didatangi, pelaku ritual bisa langsung meminta obat atau jodoh.

Menurut Ak Ahmad, sesepuh Tapak Gedung, tidak sedikit permintaan warga yang menjadi kenyataan. Sedangkan hasil kue Lebaran yang didapat biasanya dibawa ke masjid untuk dibagikan dengan cara bertahlil dan berdoa.

Tradisi sekujang, menurut warga, wajib dilaksanakan. Pernah tradisi ini tak dilaksanakan hingga empat tahun lebih. Akibatnya desa menjadi tidak nyaman. Bahkan hasil pertanian warga sering menjadi gagal panen. Mereka percaya semua terkait dengan tidak digelarnya ritual tersebut.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini