Sukses

Perbedaan adalah Anugerah

Perbedaan Hari Raya harus disikapi dengan saling menghormati dan jangan membuat umat terpecah. Umat juga harus menyikapi dengan bijak dan tidak usah dibesar-besarkan.

Liputan6.com, Surabaya: Warga Muhammadiyah di sejumlah daerah menggelar Salat Id secara serentak, Selasa (30/8). Para khatib berpesan perbedaan Idulfitri harus dilihat sebagai anugerah, sehingga umat perlu saling menghormati.

Ribuan warga Muhammadiyah Surabaya melaksanakan Salat Idulfitri di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Khatib Hanjib Hamid menyatakan, perbedaan Hari Raya harus disikapi dengan saling menghormati dan jangan membuat umat terpecah. Umat juga harus menyikapi dengan bijak dan tidak usah dibesar-besarkan.

Di Lapangan Imam Bonjol Padang, Sumatra Barat, Khatib Bustanudin Jamil mengingatkan agar para pemimpin tidak melakukan korupsi. Selain merugikan negara, korupsi juga menyengsarakan rakyat. Momentum Ramadan sebaiknya bisa menjadi latihan terbaik untuk bertobat.

Ribuan umat muslim juga melaksanakan Salat Id di Masjid Baiturrahman Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan. Di tempat ini, warga nonmuhammadiyah ikut bergabung karena meyakini Hari Raya telah tiba. Khatib menyoroti tentang pluralisme dan kepemimpinan yang amanah.

Sementara di Samarinda, Kalimantan Timur, rintik hujan sempat mengganggu kekhusyukan warga yang menggelar Salat Id. Khatib  Anwar Abbas mengajak jemaah untuk memetik nilai dan pelajaran dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadan dengan mempererat ukhuwah Islamiah dan berempati kepada mereka yang tak berpunya.

Hujan juga sempat mengguyur Lapangan Borasi Manokwari, Papua. Meski begitu kegembiraan tetap terpancar pada warga yang merayakan Lebaran hari ini. Karena ada perbedaan, Salat Id tahun ini tidak sebanyak tahun lalu.

Sedangkan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, khatib mengajak umat melihat perbedaan sebagai anugerah yang harus disyukuri. Perbedaan Hari Raya bukanlah yang pertama, yang terpenting bagaimana ibadah puasa membawa kebaikan buat diri dan bangsa.

Umat muslim di Bali menggelar Salat Id di Lapangan Renon, Denpasar. Khatib mengingatkan Bali sebagai contoh pelaksanaan pluralisme sesungguhnya di mana umat saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.