Sukses

Peneliti: Perayaan Idulfitri Berpotensi Berbeda

Pemerintah telah menjadwalkan akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1432 H pada Senin 29 Agustus mendatang. Sementara ormas Islam seperti Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 30 Agustus 2011.

Liputan6.com, Jakarta: Organisasi massa (ormas) Islam seperti Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 30 Agustus 2011. Sementara pemerintah telah menjadwalkan akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1432 H pada Senin 29 Agustus mendatang.

Menurut Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kementerian Agama Muhyiddin, Senin (22/8), jika ada perbedaan diimbau agar menyikapinya dengan arif, termasuk dalam perayaan Idulfitri. "Pemerintah tak bisa memaksakan hasil keputusan sidang itu kepada masyarakat," kata Muhyiddin lagi.

Menurut Muhyiddin, sidang dilakukan sesuai ketetapan yang berlaku dalam syariat, yaitu penetapan awal bulan, terutama Ramadan, Syawal, dan Dzulhijah. Sidang isbat, seperti juga dilakukan tahun sebelumnya, melibatkan sejumlah pakar hisab rukyat dan instansi yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat (BHR), di antaranya, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).

Peneliti senior Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menyebutkan, perayaan 1 Syawal 1432 H berpotensi mengalami perbedaan. Hal itu dipicu penggunaan kriteria hilal yang barbeda sebagai acuan penetapan awal Syawal. Bagi mereka yang menggunakan kriteria wujudul hilal dipastikan Idulfitri jatuh pada 30 Agustus 2011.

Kalangan yang memakai kriteria visibilitas hilal (imkan rukyat), besar kemungkinan berhari raya pada 31 Agustus 2011. Sebab, ketinggian bulan pada 29 Agustus kurang dari dua derajat sehingga tak memungkinkan hilal terlihat dengan mata telanjang. Sementara, batas bulan menurut kriteria tersebut mesti berada di atas dua derajat. "Jadi, berpotensi berbeda," katanya.(IAN/Ant)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini