Sukses

Sesneg Dinilai Menyimpangkan Dana Banpres

Sekretaris Negara Bambang Kesowo dinilai telah menyimpangkan dana Bantuan Presiden karena menyimpannya dalam deposito. Dewan tetap mengajukan hak interpelasi.

Liputan6.com, Jakarta: Sekretaris Negara Bambang Kesowo membeberkan "misteri" dana Bantuan Presiden senilai Rp 30 miliar di hadapan Komisi I DPR, Senin (27/5). Tapi, jawaban Bambang masih belum memberikan titik terang persoalan bantuan itu. "Kami khawatir masalah tak tuntas, karena Bambang tak menjawab pertanyaan dengan jelas," kata anggota Komisi I Happy Bone Zulkarnaen ketika berbincang dengan reporter Bayu Sutiyono di Studio Liputan 6 SCTV Jakarta, Senin (27/5) siang. Misalnya soal selisih anggaran Banpres yang lumayan besar yang masih nyangkut di kas Setneg. Sisa dana itu seharusnya dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Karena itu, anggota Fraksi Partai Golongan Karya itu menilai, Bambang telah menyimpang dari tugas. Alasannya, hingga tahun APBN berjalan, ia masih menyimpan dana tadi. Sesneg semestinya berkonsolidasi dengan presiden untuk menyelesaikan masalah tersebut, agar tak menimbulkan pertanyaan. Menurut Happy, Bambang dapat mencairkan sisa dana yang didepositokan, meski jatuh temponya Juli mendatang. "Tak masalah jika harus membayar denda demi kepentingan negara," ujar dia. Happy juga menyayangkan tindakan Bambang yang seolah-olah bergerak sendiri tanpa pengawasan presiden. Hal senada, menurut Happy, juga dilontarkan anggota Fraksi Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan Permadi ketika rapat pagi tadi.

Sayangnya, lagi-lagi anggota Dewan tak puas dengan jawaban Bambang. Atas dasar itulah, Dewan berniat tetap mengajukan hak interpelasi."Walau tak perlu disakralkan, niat tersebut masih ada," kata Happy. Alasannya, penuntasan kasus dana Banpres diharapkan dapat membantu meringankan beban presiden. Bambang juga membantah ada selisih saldo sebesar Rp 210 miliar seperti yang diinformasikan Badan Pemeriksa Keuangan [baca: Gowa: Ratusan Miliar Dana Banpres Pernah Diselewengkan]. Master Administrasi itu mengaku hanya menyimpan duit sebanyak Rp 330 miliar dan US$ 10 juta per Januari 2002.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.