Sukses

Gunung Marapi Berstatus Siaga

Dengan status siaga ini, maka aktivitas masyarakat yang berjarak sekitar lima kilometer dari Gunung Marapi di Sumatra Barat, harus dihentikan.

Liputan6.com, Padang: Gunung Marapi di Sumatra Barat statusnya naik menjadi siapa setelah meletus sembilan kali serta mengeluarkan banyak debu vulkanik. "Gunung Marapi sejak meletus sekitar pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB mengeluarkan banyak debu vulaknik, statusnya dari waspada menjadi siaga," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edwar di Padang, Rabu (3/8) [baca: Gunung Marapi Meletus].

Dengan status siaga ini, maka aktivitas masyarakat yang berjarak sekitar lima kilometer dari Gunung Marapi harus dihentikan. Gunung setinggi 2.891 meter dari atas permukaan laut itu terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali meletus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil.

Menurut dia, peningkatan status dari waspada ke siaga ini disebabkan tingkat deformasi, gempa vulkanik, serta gas vulkanik yang meningkat secara signifikan. "Warga yang berada di wilayah II daerah rawan bencana Marapi harus meningkatkan kewaspadaan dan pendakian gunung Merapi juga harus dihentikan," katanya.

Lebih jauh Ade mengatakan, pemerintah telah siap dengan menjalankan Prosedur Pelaksanaan Baku sesuai dengan ketentuan penanggulangan bencana letusan Gunung Marapi. "Status Marapi dari waspada menjadi siaga, Pemerintah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurut Ade, pemerintah terus-menerus melakukan pemantauan dan memonitor semua aktivitas yang terjadi di Gunung Marapi. "Petugas juga sudah disiapkan selama 24 jam, untuk terus-menerus diminta memantau sifatnya alamiah yang ada di Gunung Marapi tersebut," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah mengimbau warga sekitar yang berada di kaki Gunung Marapi untuk tetap selalu waspada jika terjadi letusan. "Jika terjadi letusan Gunung Merapi yang sangat besar mengeluarkan debu vulkanik sangat tebal masyarakat segera mengungsi ke tempat yang aman," ucapnya.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini