Sukses

Inilah Kronologis Bentrok Warga di Ilaga Papua

Pemicu bentrokan di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Papua disebabkan ditolaknya berkas bakal calon bupati Simon Alom. Demikian kronologisnya.

Liputan6.com, Jakarta: Bentrokan antarwarga di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Ahad kemarin, mengakibatkan 19 orang tewas dan seorang luka-luka. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jendral Polisi Anton Bachrul Alam menjelaskan, Senin (1/8), bentrokan dipicu masalah pencabutan dukungan suatu partai kepada bakal calon Bupati Kabupaten Puncak. Berikut kronologisnya.

Pada 30 Juli 2011, pukul 15.00 WIT, Simon Alom mendaftar ke KPU sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Puncak namun berkas ditolak, karena partai pendukungnya telah mencabut dukungannya. Dalam hal ini Thomas Tabuni ebagai Ketua Partai Gerindra pengusung Simon Alom mencabut dukungannya. Selanjutnya, massa pendukung Simon Alom yang marah, lalu menyerang massa Thomas Tabuni sehingga bentrok.

Dalam kejadian itu, pasukan Brimob BKO yang berjumlah 18 orang, dan anggota Polsek Ilaga yang berjumlah 11 orang, sempat menhalau bentrokan namun sia-sia, karena kedua kelompok menggunakan panah dan batu. Bahkan satu anggota Brmob atasnama Bripda Frans tekena anak panah namun tidak parah. Akibat bentrokan saat itu mengakibatkan 2 orang meninggal dan 1 luka-luka.

Sementara itu, pada 31 Juli 2011 sekitar pukul 06.30 WIT, di lokasi yang sama, kembali terjadi bentrokan saling serang yang mengakibatkan rumah, mobil dinas, dan sebuah honay (rumah adat Papua) Tabuni mengalami kerusakan, serta Kantor KPU dibakar massa.

Pada pukul 07.00 WIT, dari Kantor DPRD Kabupaten Puncak sampai kediaman Tabuni kembali terjadi bentrok yang mengakibatkan korban tewas cukup banyak. Korban keseluruhan dari dua kelompok sebanyak 19 orang dan 1 orang luka-luka.

Lebih lanjut Anton Bachrul Alam mengatakan, dari bentrokan itu aparat belum menahan seorang pun. Menurutnya, yang terpenting prosedur utamanya mengamankan lokasi, dan penyelidikan terlebih dahulu.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini