Sukses

Ratusan Awak Angkot di Jambi Mogok

Petugas DLLAJR dan Organda Kota Jambi dinilai diskriminatif dan tak adil terhadap para sopir angkot jurusan Terminal Rawasari-Beringin. Mereka menggelar aksi mogok memprotes sikap tersebut.

Liputan6.com, Jambi: Aksi mogok angkutan kota kembali terjadi. Kali ini giliran ratusan sopir angkot jurusan Terminal Rawasari-Beringin di Kota Jambi yang menggelarnya. Mereka beramai-ramai mogok beroperasi di Terminal Rawasari Jambi, Kamis (23/5). Alasannya, para sopir kesal dengan sikap diskriminatif petugas Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) serta Organisasi Angkutan Darat (Organda) setempat.

Menurut para sopir, mereka terpaksa mogok karena petugas Terminal Rawasari lebih memprioritaskan angkutan jurusan lain untuk memuat penumpang. Selain itu, areal parkir kendaraan di dalam terminal untuk trayek Beringin juga terus dikurangi. Parahnya lagi, Organda kerap memungut biaya trayek Rp 1.500 per hari, sedangkan untuk angkot jurusan lain hanya Rp 1.000. Para sopir mengungkapkan, perlakuan diskriminatif sudah berlangsung sejak setahun silam.

Akibat aksi mogok, ratusan calon penumpang telantar. Petugas terminal mengantisipasi hal ini dengan mengerahkan angkot jurusan lain. Sebagai sanksi, petugas DLLAJR memerintahkan sopir angkot mogok supaya keluar terminal. Ini membuat sopir berang. Mereka mendatangi Dinas Perhubungan Kota Jambi. Dari hasil pembicaraan Dishub, Organda, dan musyawarah pimpinan daerah setempat, diambil kata sepakat: tak ada pungutan lagi bagi para sopir trayek Beringin.

Sebelumnya, ratusan sopir angkot di Jambi juga pernah mogok di Terminal Rawasari [baca: Ratusan Sopir Angkot di Jambi Masih Mogok]. Mereka menentang penertiban terminal yang dilakukan Pemda setempat. Akibat aksi, ratusan penumpang juga telantar.(ULF/Suhatman Pisang)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini