Sukses

Menlu Amerika dan Cina Bertemu di Bali

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengadakan pertemuan dengan Menlu China Yang Jiechi di Nusa Dua, Bali, Jumat siang (22/7).

Liputan6.com, Nusa Dua: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengadakan pertemuan dengan Menlu China Yang Jiechi di Nusa Dua, Bali, Jumat siang (22/7), selama sekitar satu jam. Setelah pertemuan, kedua menlu bergegas keluar ruangan tanpa memberikan komentar kepada puluhan wartawan yang sudah menunggu di luar ruangan.

Pertemuan ini diadakan sehari sebelum Forum Regional ASEAN (ARF), Sabtu (23/7), yang rencananya akan diikuti oleh perwakilan dari 10 negara ASEAN, Bangladesh, Kanada, China, Korea Selatan, Korea Utara, Uni Eropa, India, Jepang, Mongolia, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Rusia, Sri Lanka, Timor Leste, dan Amerika Serikat.

Hadirnya negara-negara anggota Pertemuan Enam Pihak (six party talk) di pertemuan ARF membuat banyak pihak berharap agar negosiasi untuk mencari solusi damai bagi konflik di semenanjung korea dimulai kembali setelah pertemuan terakhirnya Desember 2008 lalu.

Sebelumnya, negara-negara ASEAN dalam pertemuan dengan Cina, Korea Selatan dan Jepang (ASEAN+3 Meeting), di Bali, Kamis (21/7) menghimbau Korea Selatan dan Korea Utara memulai lagi pertemuan keduanya guna menyelesaikan sengketa di semenanjung korea.

"Dalam pertemuan dengan tiga negara mitra ASEAN tadi, kami membicarakan beberapa isu regional yang menjadi keprihatinan bersama termasuk isu konflik di semenanjung Korea. Kami mengimbau Korea Selatan dan Korea Utara memulai lagi proses pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa mereka. Kami juga berharap agar Pertemuan 6 Pihak (Six Paty Talk) dilakukan lagi," kata Menlu.

Ketegangan-ketegangan di semenanjung telah berkobar sejak Korea Selatan menuduh Korea Utara menorpedo salah satu kapal perangnya, Cheonan, yang menewaskan 46 prajurit angkatan lautnya, Maret 2010 lalu.

Korea Utara dengan marah membantah tuduhan itu, namun November lalu mereka menyerang sebuah pulau perbatasan, Yeonpyeong, menewaskan empat warga Korea Selatan termasuk dua warga sipil dan sempat memicu kekhawatiran perang. (ANT/mla)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.