Sukses

Boedi Oetomo, Riwayatmu Doeloe

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei seakan dilupakan masyarakat. Pergerakan Boedi Oetomo menjadi tonggak semangat nasionalisme.

Liputan6.com, Jakarta: Setiap 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitaan Nasional. Saat itu, 94 tahun silam, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan bernama Boedi Oetomo sekaligus sebagai tonggak bangkitnya semangat nasionalisme melawan penjajahan Belanda. Namun, kini momen bersejarah itu sepertinya tinggal kenangan lantaran tak banyak kegiatan yang digelar untuk memperingati hari keramat buat bangsa Indonesia. Pameran tentang organisasi Budi Utomo yang digelar di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, baru-baru ini mungkin hanya sekadar sebuah perayaan kecil untuk memberikan pemahaman tentang organisasi kepemudaan itu kepada generasi sekarang. Demikian pemantauan SCTV, Senin (20/5).

Bila kita menelaah ke belakang mengenai awal berdirinya Boedi Oetomo ini diilhami oleh propaganda yang dilakukan Dokter Wahidin Sudirohudoso untuk mencari dana buat para pelajar atau studiefonds. Ternyata propaganda itu disambut R. Soetomo beserta kawan-kawannya yang bersekolah di Stovia atau Sekolah Dokter Jawa. Saat itu, Soetomo bersama kawan-kawannya pernah mengikuti ceramah Wahidin di Stovia yang kini gedungnya menjadi Museum Kebangkitan Nasional. Terinspirasi oleh Wahidin, akhirnya Soetomo, Soewarno, M. Sulaiman, Goenawan Mangunkusumo, R. Angka, M. Soeradji, M. Goembrek, dan Mas Mohammad Soleh nekat mendirikan organisasi Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908.

Dalam perkembangannya, organisasi tersebut kerap ditentang pemerintah Kolonial Belanda. Soalnya, meski mengizinkan warga jajahannya menimba pengetahuan, bukan berarti pemerintah Belanda merestui pendirian organisasi ini. Akibatnya, R. Soetomo nyaris dikeluarkan dari Stovia lantaran menjadi penggerak pendirian organisasi tersebut. Selain itu, dalam perkembangannya pun pergerakan Boedi Oetomo kerap dianggap statis dan sempit. Sebab, mereka tak mencantumkan kemerdekaan nusa dan bangsa. Namun, dengan tujuan memajukan dan membina bangsa untuk mencapai kemerdekaan, pergerakan Boedi Oetomo tetap dianggap sebagai perintis kemerdekaan.(ORS/Tri Ambarwatie dan Soejatmoko)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini