Sukses

Cina Eksekusi Mati Dua Koruptor

Cina mengeksekusi mati dua mantan pejabat pemerintah lokal karena menerima suap senilai puluhan juta dolar AS.

Liputan6.com, Beijing: Cina mengeksekusi dua mantan pejabat pemerintah lokal karena menerima suap lebih dari seratus juta dolar AS, Selasa (19/7), demikian diberitakan kantor berita resmi Xinhua.
 
Xu Maiyong dan Jiang Renjie yang disebutkan sebagai anggota Partai Komunis, bekerja di kota-kota makmur di pesisir timur China yang berkembang, dihukum mati Selasa pagi, kata Xinhua, mengutip pernyataan Mahkamah Agung Rakyat.
 
Xu (52), wakil mantan Walikota Hangzhou, dijatuhi hukuman mati pada Mei karena menerima uang suap senilai 198 juta yuan (sekitar 30,6 juta dolar AS), melakukan penggelapan dan penyalahgunaan kekuasaan.
 
Dia terkenal karena gaya hidupnya yang mewah, kata media Cina dan menjelaskan bahwa para peneliti menemukan batangan emas dan perhiasan mahal di rumahnya. Dia juga memiliki sejumlah gundik diperkirakan mencapai belasan orang. 
 
Sementara Jiang (62), mantan Wakil Walikota Suzhou, dijatuhi hukuman mati pada 2008 karena menerima suap lebih dari 108 juta yuan, kata media Cina.
 
Korupsi oleh para pejabat secara rutin disebutkan dalam pendapat umum sebagai sumber ketidakpuasan publik. Dalam pidato awal bulan ini untuk menandai 90 tahun lahirnya Partai Komunis, Presiden Cina Hu Jintao mengatakan bahwa perang anti-korupsi adalah kunci untuk "menang atau kalah dukungan publik dan hidup atau kematian partai".
 
Partai Komunis Cina telah berulang kali berjanji untuk  membasmi pejabat yang korupsi, yang menjadi sumber utama ketidakpuasan publik pada saat perekonomian sedang berkembang pesat dan memberikan kesempatan pejabat senior untuk memanfaatkan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi.
 
Cina juga telah memecat bos Partai Komunis Shanghai yang kuat pada 2007, dan Menteri Perkeretaapian pada awal tahun ini. Namun para Kritikus mengatakan, perang terhadap korupsi terhambat oleh kurangnya sebuah peradilan yang independen. (ANT/mla)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini