Sukses

SBY: Perkembangan Politik di Indonesia Tidak Sehat

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyatakan perkembangan politik di Indonesia benar-benar tidak sehat dan menyimpang dari praktik politik yang ksatria.

Liputan6.com, Bogor: Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyatakan perkembangan politik di Indonesia benar-benar tidak sehat dan menyimpang dari praktik politik yang ksatria. Penyataan tersebut disampaikan oleh Yudhoyono dalam konferensi pers di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/7) malam, untuk merespons kisruh pemberitaan Partai Demokrat yang terjadi selama dua bulan terakhir.

Menurut Yudhoyono, saat ini ada pihak tertentu yang menyebarkan intrik dan berita bohong dengan tujuan ingin memecah belah dan menghancurkan Partai Demokrat. "Dengan segala kerendahan hati perilaku politik seperti ini sungguh tidak mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi tujuan pembangunan dan demokrasi yang bermartabat di negeri kita," ujarnya [baca: SBY: Ada yang Mau Memecah Belah Demokrat].

Yudhoyono menilai saat ini pemberitaan media massa, bahkan media massa yang memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik, terus mendiskreditkan Partai Demokrat dengan berita hanya bersumber dari layanan pesan singkat (SMS) maupun pesan melalui BlackBerry (BBM). "Yang saya tidak pernah paham dengan akal dan logika saya justru berita yang hanya bersumber dari SMS dan BBM dijadikan judul besar, tema utama, dengan headline yang menyolok," kata SBY [baca: Hayono: SBY Ingin Persoalan Dilihat Secara Jernih].

Termasuk dalam upaya memecah-belah Partai Demokrat, imbuh SBY, adalah beredarnya pesan pendek yang menyatakan Partai Demokrat akan menggelar kongres luar biasa untuk mengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Saya pastikan Partai Demokrat tidak merencanakan kongres luar biasa seperti itu. Diadu domba pula seolah ada unsur pimpinan Partai Demokrat yang mengusulkan kepada saya untuk menggelar kongres luar biasa dan kemudian menurunkan ketua umum saudara Anas Urbaningrum. Usulan dan permintaan seperti itu juga tidak ada," tutur Yudhoyono yang mengenakan kemeja tenun ikat berwarna biru.

Yang ada, menurut SBY, adalah rencana rapat koordinasi nasional Partai Demokrat yang memang sudah diagendakan pada akhir Juli untuk melakukan konsolidasi. Yudhoyono mengatakan, ia perlu menyampaikan penjelasan dan keterangan atas perkembangan yang terjadi karena dinilainya sudah menyimpang dari akal sehat. Untuk itu, ia meminta kepada para kader Partai Demokrat untuk menahan diri dan tidak menambah persoalan serta jangan mau dijadikan objek adu domba dalam berbagai talk show.

Dalam konferensi pers tersebut, Yudhoyono didampingi sejumlah pimpinan teras Partai Demokrat. Di antaranya Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Jafar Hafsah, Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, serta seluruh kader Partai Demokrat yang menjabat menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini