Sukses

PPP Butuh Pemimpin yang Menjadi Pemersatu

PPP membutuhkan tipikal pemimpin yang mampu memaksimalkan potensi PPP guna menyelamatkan partai dari ancaman hilang dari pentas politik nasional.

Liputan6.com, Bandung: Partai Persatuan Pembangunan membutuhkan tipikal pemimpin yang mampu memaksimalkan potensi PPP guna menyelamatkan partai dari ancaman hilang dari pentas politik nasional. Demikian diungkapkan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Buhanuddin Muhtadi di Bandung, Jawa Barat, Ahad (3/7).

"Sosok yang paling ideal jadi ketua umum PPP lima tahun ke depan adalah yang bisa menjadi pemersatu partai yakni menyatukan dan mensinergikan seluruh potensi dan kekuatan partai," kata Muchtadi yang merupakan salah satu tamu undangan pada pembukaan Muktamar VII PPP di Gedung Sabuga, Bandung.

Peneliti pada Lembaga Survei Indonesia ini menjelaskan, mencermati tren perolehan suara PPP pada tiga kali penyelenggaraan pemilu sejak 1999, terus mengalami penurunan. Menurut dia, pada pemilu 1999, PPP memperoleh 10,7 persen suara, pemilu 2004 turun jadi delapan persen, kemudian pemilu 2009 turun lagi jadi lima persen.

"Pada pemilu 2009, penurunan suara PPP merata di seluruh wilayah. Di Jakarta yang merupakan salah satu basis dan kantong suara PPP turun tajam jadi sekitar lima persen," katanya. Menurut dia, penurunan perolehan antara lain karena partai sering mengalami konflik internal meski tidak sampai pada perpecahan.

PPP, kata dia, adalah fusi dari partai-partai politik berbasis Islam, karena itu ketua umum PPP harus mampu terus menyatukan dan mensinergikan elemen-elemen di internal partai. Ditanya, bagaimana dari ketiga kandidat ketua umum PPP yang ada, menurut dia, ketiganya memiliki plus-minus.(ANT/JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini