Sukses

Jumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa Bertambah

Sebagian besar bangunan yang rusak adalah rumah penduduk. Sedangkan sisanya merupakan bangunan dan fasilitas publik seperti perkantoran, pasar, rumah ibadah, sekolah, serta jalan.

Liputan6.com, Tapanuli Utara: Jumlah kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat gempa 5,5 skala Richter di Tapanuli Utara terus bertambah. Hingga Selasa (21/6), rumah yang rusak mencapai lebih dari 2.000 tersebar di empat kecamatan. Padahal sebelumnya akibat gempa pertama, bangunan yang rusak hanya sekitar 800 rumah.

Sebagian besar bangunan yang rusak adalah rumah penduduk. Sedangkan sisanya merupakan bangunan dan fasilitas publik seperti perkantoran, pasar, rumah ibadah, sekolah, serta jalan.

Di jalan lintas Sumatra, bekas longsoran tebing masih menutupi sebagian jalan yang dilalui kendaraan. Para pengemudi diminta lebih berhati-hati sebab bongkahan-bongkahan batu besar belum sepenuhnya tersingkir dari jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara Tumbur Hutabarat memperkirakan, jumlah kerusakan akibat gempa masih akan terus bertambah. Soalnya, beberapa desa terisolasi yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki belum melaporkan jumlah kerusakan ke BPBD.

Kerusakan terparah terjadi di Desa Nahornop Marsada. Sedangkan lima dusun di Desa Tor Nauli dan Lobu Pangaloan terpaksa menambah tenda-tenda darurat karena pertambahan jumlah pengungsi. Di desa ini, penduduk berupaya memperbaiki bangunan rumah yang rusak secara swadaya.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini