Sukses

Australia Masih Tahan 29 Anak Indonesia

Australia masih menahan total 29 anak Indonesia. Mereka dituduh terlibat kasus penyelundupan manusia ke negara itu.

Liputan6.com, Jakarta: Australia masih menahan total 29 anak Indonesia. Mereka dituduh terlibat kasus penyelundupan manusia ke negara itu.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene di Jakarta, Jumat (17/6).

Menurut dia, 29 anak tersebut merupakan ABK kapal yang diduga menyelundupkan manusia ke Australia. Anak-anak tersebut hingga saat ini ditahan di penjara orang dewasa, hingga menunggu proses verifikasi untuk menentukan umur mereka sebenarnya.

"Jika terbukti mereka masih di bawah umur, mereka akan segera dipulangkan ke Idonesia. Saat ini staf KBRI Canberra dan Konsulat Jenderal Indonesia di Sydney sedang berusaha memfasilitasi pihak berwenang agar mendapatkan dokumen pendukung seperti akta kelahiran anak-anak tersebut," kata Michael.

Australia merupakan salah satu tempat tujuan bagi imigran ilegal dari berbagai negara untuk mencari suaka. Biasanya para imigran tersebut menempuh perjalanan menggunakan kapal dan melintasi wilayah perairan Indonesia.

Menurut data Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia, terdapat 1.181 imigran gelap yang masuk ke Indonesia hingga April 2010. Mereka biasanya menuju negara tujuan seperti Australia dan Selandia Baru.

"Jumlah imigran gelap dari berbagai negara yang masuk Indonesia mencapai 1.181 orang mereka tidak memiliki dokumen resmi," ucap Kepala Penyidikan dan Penindakan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Mudhor.

Ia mengatakan, perlintasan manusia yang datang ke Indonesia terbagi dua, yakni pengungsi dan imigan gelap. Umumnya, pengungsi mempunyai dokumen resmi serta bertujuan untuk mencari perlindungan karena di negaranya terjadi gejolak politik dan keamanan.

Sedangkan imigran gelap datang dari negara yang terjadi gejolak serupa dan mencari perlindungan di negara lain, tanpa dilengkapi dokumen resmi.

Ia mengakui, Indonesia merupakan negara yang paling gampang dimasuki oleh imigran gelap karena mempunyai lautan yang sangat luas dan beberapa negara bisa didatangi melalui jalur laut dari Indonesia.

"Pengamanan laut Indonesia sangat lemah, sehingga mudah dilalui oleh imigran gelap. Umumnya mereka melalui perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) karena dekat Australia.," katanya.(ANT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.