Sukses

Jokowi: Kritik Itu Harus Berbasis Data, Jangan Asbun

Jokowi menegaskan pemerintahannya terbuka menerima kritik untuk perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan pemerintahannya terbuka menerima kritik. Hanya saja, kritik itu harus berdasarkan data.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Perindo.

"Kritik itu penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada. Tetapi kritik itu harus berbasis data. Kritik itu harusnya tidak asbun, asal bunyi," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (21/3/2018).

Jokowi mengatakan kritik itu penting. Apalagi, sambung dia, kritik menjadi masukan perbaikan kebijakan yang ada saat ini.

Akan tetapi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan agar kritik yang disampaikan tidak mengandung unsur cemooh, fitnah, dan hujatan.

"Kritik dengan menghujat itu beda. Kritik dengan fitnah juga beda. Kritik itu mestinya dimaksudkan untuk mencari kebijakan yang lebih baik," ucap Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik Amien Rais

Kritik kepada pemerintah yang sedang menjadi polemik dilontarkan politikus senior PAN, Amien Rais. Ia menuding program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan pemerintah mengandung kebohongan. 

Kritik itu ditanggapi Kemenko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Pro-kontra pun bergulir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.