Sukses

Kampanye Penggunaan PAM, Sandiaga Akan Bagi Pamflet ke Tetangga

Mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah merupakan sebuah keharusan. Sebab menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak, termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menyosialisasikan bahaya penggunaan air tanah. Rencananya, Sandiaga akan berkeliling rumah ke rumah tetangganya untuk membagikan pamflet terkait perlunya beralih menggunakan air PAM.

Sandiaga menegaskan, mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah merupakan sebuah keharusan. Sebab menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak, termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.

"Kita harus dorong bahwa satu kota ini mereka mengurangi penggunaan air tanah. Setop penggunaan air tanah. Saya ketokin nanti satu-satu, keliling, minta pamfletnya dulu," ungkap Sandiaga, di kediamannya, daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).

Politisi Gerindra ini menceritakan, dirinya kaget ketika mengetahui di lingkungan sekitarnya yang notabene kawasan elit, ternyata masih minim penggunaan air PAM.

"Tadi cukup shocking ya mendapat data-data PAM, bahwa walaupun teraliri air dari PAM, tapi masyarakat di sini masih sangat minim menggunakan air PAM, berarti mayoritas menggunakan air tanah," jelasnya.

Sandiaga memilih menyebarkan informasi lewat pamflet daripada sosial media ke tetangganya. Karena, menurut dia, lingkungan tersebut didominasi oleh orang-orang tua.

"Banyak pejabat, menteri, ada seorang wagub juga di daerah sini, ya dan ada gubernur juga bukan gubernur dki tapi gubernur BI di sini juga," ujarnya.

"Jadi saya ini merupakan route awakening yah, sebagian di sini jaman old banyak yang sudah senior dan gak main sosmed, saya bawain nanti pamflet satu-satu," tambah bapak tiga orang anak ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terkontaminasi

Sandiaga berhenti menggunakan air tanah dan beralih ke air PAM, diawali karena ditemukannya air tanah miliknya terkontaminasi dengan bakteri e coli hingga 3 kali batas normal. Hal tersebut, diakibatkan oleh kebocoran septik tank di rumahnya yang membuat dia seolah mandi menggunakan air limbah sendiri.

"Non (panggilan istri Sandiaga), Kita mandi pake air limbah kita sendiri," tutupnya sambil berkelakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.