Sukses

Eks Pegawai Beber Gaya Hidup Bos First Travel Gunakan Uang Jemaah

Ketua Hakim, Sobandi, kembali mencecar soal uang-uang jemaah yang disalahgunakan. Hanya saja, Atika tidak tahu-menahu.

Liputan6.com, Depok - Sebanyak 12 saksi dihadirkan dalam persidangan lanjutan bos First Travel di Pengadilan Negeri Depok. Salah satunya adalah bekas staf keuangan, Atika. Dia menyebut beberapa pengeluaran yang dihamburkan bosnya dengan menggunakan uang jemaah.

Selama bekerjadi First Travel, Atika selalu merekap pengeluaran di atas Rp 20 juta. Oleh sebab itu, dia paham betul kemana duit yang disetor calon jemaah umrah melayang.

Atika ingat bagaimana Andika Surachman, Anniesa Devitasari Hasibuan, dan Siti Nuraidah alias Kiki, meminta dia membayarkan penginapan sewaktu berada di Inggris.

"Saya bayarin hotel untuk Pak Andika dan keluarga di Inggris," tutur Atika dalam kesaksiannya di PN Depok, Senin (19/3/2018).

Selain itu, biaya lainnya pada saat acara Fashion di New York pada 11 September 2015. "Seinget saya mengeluarkan uang sekitar 1.000 dollar," ujar dia.

Ketua Hakim, Sobandi, kembali mencecar soal uang-uang jemaah yang disalahgunakan. Hanya saja, Atika tidak tahu-menahu.

"Buat DP resto London, bayar perusahaan Indo Culture, atau bayar butik?" tanya dia.

"Nggak tahu," jawab Atika.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setumpuk Utang

First Travel punya setumpuk utang kepada para vendornya. Totalnya mencapai miliaran rupiah. Atika membeberkan First Travel bekerja sama dengan banyak vendor. Setiap vendor menyediakan kebutuhan yang berbeda-beda.

Ia mencontohkan seperti tiket pesawat jemaah, katering, hotel, dan perlengkapan hotel. "Katering ada Aisyah, Haifa, Ari Buana Wisata. Hotel ada jemaah Manasik, Swiss Bell," ujar dia.

Atika pun membeberkan deretan utang-utang yang membelit First Travel. "Tiket masih utang Rp 82 miliar dari vendor Kanomas. Kemudian, katering masih utang 800 ribu real apabila dirupiahkan Rp 2 miliar," ungkapnya.

"Selanjutnya, hotel masih utang 5 juta riyal. Setelah itu visa, cuma tidak hafal berapa utangnya. Terakhir, perlengkap utangnya Rp 200 juta," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.