Buku Mengenang 90 Tahun Pak Harto Diluncurkan

Liputan6.com, Jakarta: Peluncuran perdana buku Pak Harto: The Untold Stories ini berlangsung Rabu (8/6) di Museum Purna Bhakti Pertiwi di Taman Mini Indonesia Indah. Momentum peluncuran buku ini adalah untuk mengenang 90 tahun Pak Harto (8 Juni 1921 - 2011). Acara dibuka dengan doa oleh mantan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni, peluncuran buku ini sendiri akan dilakukan oleh putri tertua almarhim Pak Harto, Hajah Siti Hardiyanti Rukmana. Buku setebal sembilan bab ini ditulis oleh 5 orang penulis ini berisi kesaksian dari berbagai kalangan mulai dari orang dekat, keluarga, sahabat, dan beberapa pemimpin ASEAN, tentang segala hal mengenai Pak Harto.

Salah satu kesaksian datang dari mantan ajudan dan Juga Panglima TNI Jendral (Purn) Wiranto. Ia mengisahkan, setiap hendak bermain golf di Rawamangun, Pak Harto hanya dikawal satu jip di belakang. Suatu kali ketika tiba di jalan Pemuda dan hendak belok kiri ke arah Rawamangun, polisi terlalu lama menghentikan kendaraan akibatnya terdengar klakson bersahut-sahutan, "Lain kali polisi tidak perlu menyetop terlalu lama. Mereka kan punya keperluan yang mendesak, sedangkan saya kan hanya mau berolahraga. Jadi biar saya menunggu sebentar, kan tidak apa-apa " ujar Pak Harto seperti ditirukan Wiranto.

Kesaksian lain diungkapkan oleh Siti Hutami Endang Adiningsih " Setiap bulan Bapak sendiri yang mengingatkan saya untuk membayar uang sekolah. Setelah bapak memberikan saya uangnya, ibu mengingatkan saya untuk membawa beras karena pada saat itu saya duduk di sekolah dasar di Perguruan Cikini, biaya sekolah  dibayarkan dengan uang dan beras satu liter. Bapak tidak berkenan jika hal itu dilakukan oleh orang lain. Bapak pula yang memberikan saya pendidikan agama dan mengajari saya membaca Al Quran.

Masih banyak kesaksian yang diberika oleh orang-orang yang dekat dengan Pak Harto. Dalam peluncuran buku ini juga akan digelar diskusi dengan pembicara Meutia Hatta Swasono, Fahmi Indris,Sukardi Rinakit dan Sutono NK. (ARI)