Sukses

Perjuangan Cukup Bawa Kalpataru untuk Presiden

Peraih Kalpataru yang melakukan aksi jalan kaki dari Indramayu hingga Jakarta, akan tiba di Istana Negara pada Kamis (9/6).

Liputan6.com, Jakarta: Peraih Kalpataru yang melakukan aksi jalan kaki dari Indramayu, Cukup Rudyanto, akan tiba di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (9/6), guna menyerahkan penghargaan lingkungan hidup tersebut kepada Presiden.

Menurut Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Mukri Friatna, penyerahan Kalpataru tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai belum serius menangani masalah lingkungan di negeri ini.

"Aksi ini dilakukan sebagai wujud protes pencemaran laut Indramayu yang selalu terjadi oleh tumpahan minyak mentah yang menyebabkan kerusakan tanaman bakau. Cukup banyak yang mati, termasuk budidaya tambak," ujar Mukri saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (8/6).

Mukri menjelaskan, keberangkatan peraih Kalpataru Tahun 2008 itu bertolak sejak tanggal 6 Juni 2011 tepatnya pukul 07.00 WIB mulai dari Pendopo Indramayu, menuju ke Polres dan Kodim Indramayu. Perjalanan diteruskan melalui rute Celeng, Indramayu dan berakhir di Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

"Rute aksi jalan kaki menuju Istana Negara Jakarta Cukup Rudyanto start dari pendopo Indramayu, menuju Polres dan Kodim Indramayu dan diantar rekan-rekan aktivis lingkungan sampai Celeng. Jalan kaki bersama beberapa orang menuju Sewo Subang, Kerawang, Tambun, Cikarang, Bekasi, Jakarta dan finish di istana negara," jelas Mukri.

Menurut catatan Walhi sampai saat ini ada dua masalah utama lingkungan hidup, yakni soal pencemaran limbah dan pengikisan tanaman bakau di wilayah pesisir pantai. Walhi mencatat dalam tahun 2010, setidaknya ada 75 perusahaan yang melanggar aturan pencemaran lingkungan.

Seperti kasus pencemaran minyak mentah di daerah Indramayu telah menyebabkan banyak tanaman bakau mati. Walhi mencatat setidaknya pada April lalu pencemaran minyak mentah dalam satu bulan terjadi 4 kali pencemaran minyak mentah di pesisir utara pantai pulau Jawa tersebut, terutama di Indramayu. Bahkan Walhi mencatat ada peningkatan pencemaran dibandingkan tahun lalu. (TOW/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini